Mohon tunggu...
wahyu mada
wahyu mada Mohon Tunggu... Penulis - Pemuda dari Nganjuk yang ingin memandang dunia dari berbagai sudut pandang

Sejarah dadi piranti kanggo moco owah gingsire jaman (KRT Bambang Hadipuro)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Branding Diri Indraprastha Sebagai Ekstrakulikuler Baru di SMASA Nganjuk Tahun 2017-2020

16 November 2021   19:45 Diperbarui: 20 November 2021   19:36 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Indraprastha Pada Acara Wisuda Purna Kelas XII SMA Negeri 1 Nganjuk di Tahun 2017

Tiba saatnya menjelang maghrib pada 20 Oktober 2018, tim sampai di Alun-alun Sumenep dan menunggu beberapa jam sampai tiba saatnya kontingen kami berjalan menunjukkan sejarah kami Keraton Ngatas Angin. Saat itu kontingen gamelan dari Indraprastha mampu memukau penonton di malam hari. Dini hari setelah acara tersebut, kontingen dari Nganjuk bersiap naik bus dan langsung pulang ke Nganjuk. Pagi hari tepatnya tanggal 22 Oktober 2018 pukul 09:05 WIB atau dua hari setelah acara, Bapak Aris Christiawan selaku pembimbing dan penanggung jawab Kontingen Nganjuk mengirim sebuah foto yang menunjukkan sebuah piala dan piagam bertuliskan “Piala Gubernur Jawa Timur Tiga Penyaji Terspektakuler” (Arsip Grup JNSC 2018) Sungguh hal ini membuat Indraprastha bangga karena dapat ikut berpartisipasi dalam acara bergengsi tersebut.

Acara ini juga merupakan poin emas bagi strategi Indraprastha dalam branding diri. Mendapatkan kepercayaan di dalam hati para kalangan atas Pemerintah Kabupaten Nganjuk dan Jawa Timur saat itu yang dinaungi oleh SMA Negeri 1 Nganjuk, namun karawitannya tentunya juga banyak disorot dan diberikan apresiasi secara mandiri oleh pemangku kabupaten dan provinsi tersebut. Kemungkinan besar dalam lingkup yang lebih luas brand karawitan dari Nganjuk yang saat itu diampu Indraprastha menempati satu posisi di hati warga Sumenep karena banyak dari mereka yang penasaran dan menanyakan asal kontingen ini.

Penyaji Terbaik Dalam Lomba Gamelan Cito Surabaya 2018

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, bahwa di tahun 2018 ternyata Ekstrakulikuler Indraprastha meraih sebuah penghargaan lagi. Sebuah penghargaan yang dapat dibilang lumayan bagus di masa Kepengurusan Generasi 1 yang memang masih baru. Catatan kronologis tentang lomba itu tercatat dalam sebuah arsip foto disimpan oleh Kepengurusan Generasi 1. Mereka saat itu ikut dalam lomba dengan digabung Generasi 2 yang bertujuan untuk membuat musik lebih ramai. Dalam catatan kronologinya, tercatat Lomba Gamelan Cito Surabaya dilaksanakan pada tanggal 11 November 2018. Disebutkan lengkap juga mengenai catatan ruang lingkup spasialnya, yaitu di Jalan Dukuh Menanggal VIII, 15 A, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60234, Indonesia. Lomba itu bernama lengkap Festival Food and Culture yang diadakan oleh City of Tomorrow Mall dan Lippo Malls.

Beberapa minggu sebelum lomba diadakan, siswa dan siswi yang tergabung dalam pasukan siap lomba berlatih di kediaman Ibu Yanti. Tercatat dalam sebuah arsip foto (non-tekstual) yang menunjukkan hari latihan keras dan mendapat banyak evaluasi dari pelatih Bapak Sugeng Sabdo Aji, S.Sn. Pada tanggal 6 November 2018, tercatat merupakan suatu hari yang sangat tegang dan merinding karena mendapatkan banyak evaluasi di sore hari setelah selesai sekolah. Kediaman Ibu Yanti memiliki gamelan lengkap yang dapat digunakan latihan saat itu.

Membahas soal musik dan lagu yang dibawakan saat lomba memang diciptakan oleh ide-ide kreatif Bapak Sugeng. Musik yang dibawakan saat itu merupakan kombinasi antara gendhing lancaran, ketawang, dan dangdutan. Hal yang paling menarik para pasukan lomba disini yaitu dangdutan. Hal ini dapat terjadi karena memang musik dangdutan lebih terbilang asik bagi jiwa-jiwa muda. Hal menarik lainnya yaitu terdapat bait lagu yang membawa nama SMA Negeri 1 Nganjuk. Tidak pernah tercatat sebelumnya bahwa Indraprastha pernah bermain gendhing dengan nama sekolah dan merupakan suatu terobosan ide kreatif dengan memasukkan bait SMA Negeri 1 Nganjuk oleh Bapak Sugeng.

Pada bagian vokal saat itu diisi oleh empat siswi, terdiri dari tiga siswi kelas 10 dan 1 siswi kelas 11. Tampak dilihat formasi vokal Mareta Urdhatul dan Lia Silvira berada di bagian pinggir sebagai siswi yang memiliki suara kuat. Sementara itu Silvia Resva dan Vivi berada di tengah. Semua formasi ini sudah dipikirkan matang-matang oleh Bapak Sugeng dengan mempertimbangkan keluaran vokal yang bagus dan menarik. Bagian vokal juga diselingi oleh gerakan tangan memutar kesamping kanan dan samping kiri dengan tujuan terlihat lebih unik dan mendapat nilai lebih. Demikian halnya dengan pemusik yang saat itu mengangkat tabuh keatas saat selesai lagu dan teriak “ya...ya...ya” setelah nada “dino minggu wancine ketemu”.   

Tepat pada tanggal 11 November 2018 segenap tim dari Indraprastha berangkat dari SMA Negeri 1 Nganjuk sekitar pukul 07:00 WIB menggunakan elf. Perjalanan diwarnai dengan nyanyian, canda tawa, serta doa agar diberikan kelancaran serta kesuksesan dalam acara Lomba Gamelan Cito 2018. Perjalanan dari Nganjuk ke Surabaya sangat jauh dan belum siapnya jalan tol pada tahun tersebut. Perjalanan yang panjang tidak dirasakan dan seketika tiba di Kota Surabaya. Setelah beberapa menit dari gerbang Surabaya sampailah pada suatu bangunan gedung tinggi yang merupakan sebuah mall besar bernama Cito. Segenap tim dari Indraprastha turun dari elf dan segera mengemasi barang-barang mereka. Perlu diketahui tim dari Indraprastha tidak hanya dari anggota ekstrakulikuler ini saja, melainkan dibatu oleh Niken Agnes dan Pramesti Wahyu dari Ekstrakulikuler Star Dance untuk dimintai pertolongan make up.

Tercatat sekitar pukul 15:31 WIB semua tim telah siap perlengkapannya dan siap menunggu giliran untuk tampil. Saat itu Indraprastha mendapatkan nomor urut 16. Di panggung penataan saat itu sungguh unik dan berbeda sekali dengan biasanya. Saat itu dua bonang dipisah dan berada disisi kanan dan kiri, serta kendhang berada ditengah-tengah bonang. Hal yang sama juga berlaku bagi balungan saat itu, dimana dua tim balungan dipisah disisi kanan – kiri dan ditengah-tengahnya merupakan ruang terbuka. Posisi vokal yang paling strategis karena terletak di tengah-tengah tim gamelan dan sangat terpandang sekali jika dilihat dari sudut pandang manapun. Pada saat itu Indraprastha sedang lomba di dalam mall, mau tidak mau suaranya sangat berisik sekali.

Tiba saatnya santai-santai disertai doa agar mendapatkan hasil yang terbaik. Diluar perkiraan ternyata ada nominasi untuk like terbanyak di instagram. Segenap anggota tim saat itu segera menghubungi teman, keluarga, ataupun saudara mereka untuk meminta tolong like foto tim Indraprastha di Instagram Cito Surabaya. Setelah sekian lama menunggu tiba waktu pembacaan nominasi oleh juri. Diluar dugaan ternyata Indraprastha mendapat predikat like terbanyak. Setelah itu ternyata nama Indraprastha kembali dipanggil juri dengan mendapat predikat 10 Penyaji Terbaik Lomba Gamelan Cito Surabaya 2018. Andrean Wahyu Sobhirin yang mewakili Indraprastha segera naik ke atas panggung dan menerima piala. Walaupun tidak mendapat juara tidak mengapa karena ternyata penyaji terbaik bila ditelusuri suatu tim yang mampu mengaransemen lagu dengan unik dan menarik untuk disajikan secara luar biasa. Anggota tim saat diwawancarai saat itu juga menganggap bahwa diri mereka belum maksimal saat tampil. Semua itu sirna seketika karena terasa lega pulang membawa hasil.

Tanggal 11 November 2018 malam segenap tim Indraprastha pulang ke Nganjuk dengan elf yang sama seperti saat berangkat. Rasa syukur terus mewarnai perjalanan pulang. Setelah beberapa jam akhirnya sampai juga di Nganjuk dan semua tim dalam keadaan yang baik-baik saja. Mendapatkan dua kategori dalam lomba ini malah menambah kepercayaan para elit SMA Negeri 1 Nganjuk dalam memberikan kepercayaannya kepada Indraprastha, bahwa ekstrakulikuler ini tidak dapat dipandang sebelah mata sebagai ekstrakulikuler baru yang belum nampak prestasinya dan fungsinya bagi sekolah.

Latihan Gabungan Terencana Pertama dengan ISC

ISC adalah singkatan dari Informatic SMASA Community. ISC merupakan ekstrakulikuler yang berbasis teknologi informasi satu-satunya yang dimiliki SMA Negeri 1 Nganjuk saat itu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari instagramnya (@iscsmasa), ISC bergerak dalam bidang jurnalistik, fotografi, desain grafis, dan desain web. ISC juga terkenal di kalangan siswa dan siswi SMA Negeri 1 Nganjuk karena kepandaian anggota organisasinya dalam mengoperasikan komputer atau LCD. ISC juga merupakan ekstrakulikuler yang sangat banyak diminati karena hal yang dipelajari berhubungan dengan teknologi yang sangat banyak digunakan di masa industri 4.0 sekarang ini. Buktinya saat itu ISC memiliki anggota yang banyak, terutama kelas 10 yang baru masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun