Mohon tunggu...
Wahyu Fajar Lestari
Wahyu Fajar Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer - Mahasiswa

Menyukai pendidikan, menulis, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengulik Urgensi Pragmatik Sebagai Strategi Komunikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

16 Maret 2023   18:49 Diperbarui: 14 November 2023   08:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galuh  : "Kok, kelasnya panas banget, ya?"

Mara    : "Kayaknya suhu AC-nya perlu di tambah lagi,"

Berdasarkan percakapan di atas dapat dideskripsikan bahwa ada maksud tertentu yang ingin di sampaikan oleh Galuh sebagai penutur kepada Mara sebagai lawan tutur. Galuh merasa kegerahan padahal AC di kelas mereka sudah menyala. Disini Mara yang mendengar pernyataan Galuh pun langsung memahami maksud perkataannya yaitu suhu AC-nya kurang dingin. Namun, jika pada awalnnya AC kelas belum dinyalakan, maka Galuh sebagai penutur tentu menginginkan Mara menyalakan AC di kelas. Disinilah pentingnya pemahaman akan konteks tuturan dalam suatu tindak tutur, karena hal ini akan sangat mempengaruhi maksud ujaran yang disampaikan oleh penutur. Selain itu, dalam percakapan tersebut, Mara dan Galuh mempunyai latar belakang yang sama sehingga bahasa yang digunakan adalah nonformal.

Jadi intinya, peran teks, koteks, dan konteks dalam sebuah percakapan antara penutur dan lawan tutur akan sangat menentukan pemahaman maksud ujaran dalam suatu tindak tutur.

Penulis : Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum

Penulis : Wahyu Fajar Lestari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun