Mohon tunggu...
Wahyu Fajar Lestari
Wahyu Fajar Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer - Mahasiswa

Menyukai pendidikan, menulis, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Salah Memilihmu Bertamu

4 November 2022   15:05 Diperbarui: 14 November 2023   08:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang perleraian yang terpaksa menjadi tanda seru paling getir

Tak ada yang tersisa selain nostalgia yang menyayat relung kalbu

Terperosok dalam ruang bumi paling kelam

Aku telah kehilangan arah pulang menuju rumah yang kuidam-idamkan

Sekian waktu, meski ambang dadaku masih trenyuh

Sekian waktu dewasa, walau kulebur

Menyisihkan waktu untuk mengulang bayangan adalah kesalahan paling adiluhung

Lantas menyobek dan mengikhlaskan adalah nyiru

Perlahan, segala pasti akan sebaik semestinya

Sepoteng kisah ini memberiku sejumput anutan

Takdir terbaik adalah milik-Nya, bukan milikku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun