Mohon tunggu...
Wahyu Kuncoro
Wahyu Kuncoro Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca di saat ada waktu, penulis di saat punya waktu.

Seorang suami dan ayah 1 anak, tinggal di Bali.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nadiem dan Gotong-royong Pendidikan

12 Maret 2020   22:41 Diperbarui: 13 Maret 2020   19:22 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masa depan pendidikan Indonesia. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Di lembaga-lembaga non-pemerintah, ini menjadi makanan keseharian untuk melihat progress dan dampak kinerja mereka. Di lingkungan Dinas Pendidikan, kegiatan ini menjadi lebih imperatif dengan melakukan sebuah pengawasan dalam bentuk supervisi.

Komunikasi pada tingkat ini justru menjadikan subyek yang dibina berada subordinat dalam pengawasan orang di level di atasnya (pengawas). Kata 'pengawas' pun juga terdengar imtimidatif dalam komunikasi itu. 

Tak heran, konsep learning (pembelajaran) menjadi redup dalam judgment salah dan benar, mengikuti standar atau tidak, sesuai prosedur atau menyalahi, secara administrative bagus atau cacat.

Perubahan harus bergerak pelan di negeri ini karena pendidikan tak jarang dirasuki muatan-muatan politis. Di era Nadim ini, kita berharap ini menjadi perwujudan demokratisasi di dunia pendidikan. 

Semua elemen masyarakat bisa bergabung dan menajdi bagian yang sama-sama pentingnya dalam mengemban tugas pendidikan. Suasana lambat itu yang diambil momennya saat ini oleh Nadeim dengan pembaruan konsep pendidikan yang nyata-nyata berpihak kepada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun