Di lembaga-lembaga non-pemerintah, ini menjadi makanan keseharian untuk melihat progress dan dampak kinerja mereka. Di lingkungan Dinas Pendidikan, kegiatan ini menjadi lebih imperatif dengan melakukan sebuah pengawasan dalam bentuk supervisi.
Komunikasi pada tingkat ini justru menjadikan subyek yang dibina berada subordinat dalam pengawasan orang di level di atasnya (pengawas). Kata 'pengawas' pun juga terdengar imtimidatif dalam komunikasi itu.Â
Tak heran, konsep learning (pembelajaran) menjadi redup dalam judgment salah dan benar, mengikuti standar atau tidak, sesuai prosedur atau menyalahi, secara administrative bagus atau cacat.
Perubahan harus bergerak pelan di negeri ini karena pendidikan tak jarang dirasuki muatan-muatan politis. Di era Nadim ini, kita berharap ini menjadi perwujudan demokratisasi di dunia pendidikan.Â
Semua elemen masyarakat bisa bergabung dan menajdi bagian yang sama-sama pentingnya dalam mengemban tugas pendidikan. Suasana lambat itu yang diambil momennya saat ini oleh Nadeim dengan pembaruan konsep pendidikan yang nyata-nyata berpihak kepada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H