Selepas musim berakhir Phil harus hengkang. Otomatis musim dijalani dengan bayang-bayang bahwa musim tersebut adalah musim terakhir tidak hanya Phil Jackson tapi juga MJ yang sudah jelas memberikan ultimatum tidak akan bermain dibawah pelatih selain Phil Jackson.
Walaupun berfokus kepada musim 98, film ini juga memberikan gambaran yang komprehensif tentang karir para pemain.Â
Tidak hanya MJ yang diceritakan latar belakangnya, sejak sekolah, kuliah, draft, hingga bergabung di Chicago Bulls. Hampir seluruh pemain inti mendapatkan sorotan yang cukup.
Di film ini kita bisa mendengar cerita tentang Pippen yang mungkin sering terlewatkan ketika membahas Bulls namun perannya sangat krusial di masa-masa keemasan Bulls.Â
Betul bahwa MJ adalah salah satu pemain terbaik sepanjang masa, tapi Ia tidak pernah memenangkan Cincin Juara NBA tanpa ada Pippen disampingnya. MJ sendiri mengatakan dalam dokumenter ini tentang hal itu. Pippen adalah support system terbaik MJ di lapangan.
Begitu juga dengan Dennis Rodman yang memberikan ledakan kekuatan di bawah ring dengan Reboundnya yang luar biasa. Kita juga bisa tau bahwa ternyata, diluar dari tampilannya yang selalu eksentrik, Dennis Rodman adalah salah satu pemain NBA tercerdas.Â
Dia mahir membaca arah bola dan dengan tepat bisa menangkap bola di arah pantulannya. Dia juga mempelajari bagaimana para pemain kunci memiliki kecenderungan sifat lemparan bola yang membuatnya menjadi kekuatan rebound yang tak terkalahkan di masanya.Â
Ya, tentu saja, aksi-aksi 'luar biasanya' seperti mangkir dari latihan untuk tampil di acara gulat WWF juga ditampilkan disini.
The Last Dance juga menampilkan sisi-sisi Manusia dari para Pemain Bulls. Tak terkecuali MJ yang diceritakan memiliki masalah judi yang sempat menghantuinya cukup lama.Â