Mohon tunggu...
Wahyu KarismaWati
Wahyu KarismaWati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas Jakarta, saya mengambil jurusan keguruan. Terkait diri saya, saya memiliki hobi membaca, menonton drama, mendengarkan musik, dan sering kali menulis puisi. Sejauh ini saya sudah seringkali mengalami kegagalan dalam mencoba sesuatu, namun meski begitu saya akan selalu optimis dan berusaha semaksimal mungkin untuk menggapai mimpi, keinginan, harapan, cita - cita saya. Akhir akhir ini saya sangat menyukai kalimat "love myself" saya ingin menyayangi diri saya sendiri, sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk jiwa dan raga yang senantiasa kuat akan semua hal yang dilalui.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen dalam Pembelajaran

15 Februari 2024   01:51 Diperbarui: 15 Februari 2024   01:55 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asesmen merupakan bagian dari proses pembelajaran, dimana asesmen menjadi acuan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter peserta didik dan sebagai ruang untuk peserta didik agar memperoleh umpan balik atas proses belajar mereka.  Asesmen pada umumnya dibagi menjadi tiga yaitu asesmen diagnostik, asesmen fromatif dan asesmen sumatif.

Jenis -- Jenis Asesmen

1. Asesmen Dignostik

Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan pada awal pembelajaran, untuk melihat kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh peserta didik sehingga setelah pendidik mengetahui tingkatan yang dimiliki oleh peserta didik tersebut, pendidik dapat merancang pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik.

2. Asesmen Formatif

Asesmen formatif merupakan asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik untuk pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Assemen formatif yang dilakukan diawal pembelajaran berfungsi untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran yang sering dilakukan di dalam kelas, kegiatan untuk formatif diawal pembelajaran ini seperti pada saat guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik. Selanjutnya asesmen formatif juga dapat dilakukan selama proses pembelajaran, yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan memberikan umpan balik kepada peserta didik sehingga dapat diidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, kendala atau kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

3. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran, asesmen ini merupakan alat ukur untuk mengetahuipencapaian hasil belajar peserta didik dalam rentan waktu tertentu, misalnya dalam satu semester atau satu tahun ajaran dan asesmen ini dilakukan diakhir proses pembelajaran dan menentukan kelanjutan proses belajar peserta didik di kelas atau jenjang berikutnya.

Dalam observasi yang telah di lakukan di ruang kelas secara langsung, pada pembelajaran IPAS Kelas 4 Fase B pada materi ajar Kekayaan Budaya Indonesia dapat diidentifikasi bahwa dalam proses pembelajaran di dalam kelas dangat erat kaitannnya dengan pengimplementasian suatu asesmen baik itu diawal pembelajaran, selama proses pembelajaran ataupun pada akhir periode pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan secara menyeluruh mengenai proses pembelajaran dan asesmen di dalam kelas terutama pada pembelajaran IPAS pada materi Kekayaan Budaya Indonesia dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran guru atau pendidik menggunakan asesmen formatif di awal pembelajaran dan juga asesmen selama proses pembelajaran. 

Asesmen formatif di awal pembelajaran ini dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa pertanyaan pemantik yang berkaitan erat dengan pembelajaran atau materi sebelumnya yang telah diajarkan dan juga dengan materi atau yang akan diberikan, pertanyaan pemantik ini deigunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik mengenai materi yang akan dipelajari dapat berupa pengetahuan berdasarkan pengalaman sehari -- hari ataupun kaitannya dengan pembelajaran sebelumnya. 

Pada pemberian asesmen formatif diawal pembelajaran ini biasanya bersifat individu atau umum untuk anak -- anak yang mampu menjawab dengan sendirinya terkait hal yang ditanyakan oleh guru, dari hasil jawaban peserta didik tersebut menjadi tolak ukur pendidik untuk mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan diajarkan dan juga menjadi pertimbangan guru untuk melakukan penekanan -- penekanan pada poin -- poin yang sekiranya belum terlalu dikuasai oleh siswa.

Selanjutnya pada assemen formatif selama proses pembelajaran yang dilakukan di ruang yakni kelas IV dengan materi Kekayaan Budaya Indonesia ini dilakukan secara berkelompok yakni dengan memberikan penugasan kepada peserta didik yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok sebelumnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru yaitu mewawancarai kelompok lainnya mengenai asal daerah, suku, bahasa serta makanan khas masing -- masing anggota kelompok. 

Dari kegiatan penugasan secara berkelompok ini akan memberikan suatu bentuk pengetahuan yang luas bagi peserta didik terutama pada tahap perkembangan siswa kelas IV tersebut yang tengah berada pada tahap perkembangan operasional konkrit yang mana peserta didik mulai mampu berfikir secara logis, sehingga sebagai bentuk pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik proses assemen selama pembelajaran juga disesuaikan dengan kebutuhan serta keberpihakan kepada peserta didik.

Kemudian dalam pembelajaran di mata pelajaran IPAS dengan materi mengenai Kekayaan Budaya Indonesia ini juga sangat memperhatikan terkait aspek lingkungan budaya dan kerakteristik peserta didik, dimana untuk membentuk suatu pamahaman yang nyata kepada peserta didik assemen yang diberikan kepada peeserta didik memberikan suatu pendekatan yang lebih dari segi lingkungan tempat tinggal serta karakteristik peserta didik. 

Misalnya pada pembahasan mengenai Kekayaan Budaya Indonesia ini asesmen yang diberikan baik pada asesmen formatif awal dan assemen formatif selama proses pembelajaran menggunakan contoh dan menekankan pada daerah -- daerah tempat tinggal peserta didik yaitu lingkungan Jakarta, selain itu pada asesmen formatif selama proses pembelajaran guru memberikan asesmen yang mengedepankan pada siswa melakukan wawancara kepada temannya mengenai keberagaman dari temannya yaitu obejek terdekat siswa dan kemungkinan beberapa aspek yang dialami oleh siswa yang menjadi narasumber dan pewawancara juga merupakan hal yang mirip. Asesmen dengan mengedepankan lingkungan budaya ataupun karakter peserta didik sangatlah penting.

Selanjutnya, dalam melakukan suatu asesmen penting juga bagi guru untuk menyesuaikan assemen dengan hal yang ingin dilihat yaitu tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, misalnya pada asesmen formatif awal yakni pada pemberian pertanyaan pemanatik. Seorang guru perlu menyesuikan pertanyaan -- pertanyaan yang akan diberikan dengan hal -- hal yang akan diukur atau ingin dilihat dan tentunya disesuaikan pula dengan materi yang telah dan akan dibahas, sehingga mampu memberikan suatu informasi yang baik bagi guru mengenai kemampuan awal peserta didik. Suatu asesmen juga perlu mempertimbangkan mengenai pemberian ruang kepada peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran peserta didik terkait kendala, kesulitan atau hal -- hal yang belum mampu peserta didik kuasai selama proses pembelajaran yang dilakukan.

Dalam suatu proses pembelajaran yang dikukan seorang guru tidak hanya mempersiapkan suatu materi pembelajaran saja, namun keseluruhan perangkat pembelajaran seperti asesmen, materi, metode serta hal lainnya. Dalam memberikan suatu assemen yang baik guru juga harus mampu malihat keterkaiatan dan hal -- hal yang ingin dilihat dari hasil assemen tersebut baik pengetahuan awal, peningkatan ataupun ketercapaian yang mampu diraih oleh peserta didik dari pembelajaran yang dilakukan, untuk itu dalam mempersiapkan suatu asesmen guna memaksimalkan efektivitas assemen guru perlu memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakter peserta didik dan juga kemampuan peserta didik agar hal -- hal yang ingin dilihat dari hasil assemen yang dilakukan dapat terlihat dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun