Mohon tunggu...
Wahyu Indrawi
Wahyu Indrawi Mohon Tunggu... Freelancer - Hi, i'am a blogger

Seorang individu yang memiliki kegemaran dalam membaca dan menulis, ditambah dengan sifat introvert yang menonjol. Saat ini, sedang menjalani proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi untuk menjadi versi terbaik dari dirinya, melampaui pencapaian sebelumnya. Saya juga menulis di personal blog: www.indrawi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pentingnya Menulis Memori: Jejak Tak Tergantikan Dalam Kata-kata

17 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 17 Desember 2023   20:55 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini saya akan membahas tentang pentingnya menulis memoar/memori/ menulis ingatan tentang perjalanan kita yang sudah berlalu. Tujuan saya menulis ini yaitu untuk memberikan sebuah insight baru bagi yang belum tahu dan menjadi pengingat untuk diri sendiri dan mengingatkan kepada pembaca.

Tulisan kali ini aku buat sedikit panjang, semoga pembaca betah untuk membaca dan bisa untuk menyerap intisari dari apa yang sudah saya tulis dibawah ini. Jika ada album foto untuk mengingat sesuatu yang terjadi pada waktu itu, maka tulisan ingatan (memories) ini akan menerangkan secara detail peristiwa apa yang sedang terjadi pada saat itu.

Memori, dalam pandangan saya, adalah harta berharga yang dimiliki setiap individu. Ini bukan hanya tentang kemampuan otak untuk menyimpan dan mengakses informasi, tetapi juga tentang inti dari siapa kita. Memori adalah peta yang membimbing kita melalui labirin waktu, menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

Memori adalah harta berharga setiap individu. Bukan hanya kemampuan otak menyimpan informasi, melainkan inti dari siapa kita. Memori adalah peta hidup yang membimbing kita melalui waktu, menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

Di era yang serba cepat, memori memberikan landasan dan keberlanjutan. Sebagai kumpulan pengalaman, emosi, dan wawasan, memori memberi warna pada kehidupan, memperkaya imajinasi, dan mengingatkan kita akan asal-usul.

Namun, memori tidak hanya tentang kenangan indah. Ia mencakup luka dan rintangan, yang meski sulit, menjadi kunci pertumbuhan pribadi. Dalam teknologi, memori mungkin jantung komputer, tapi bagiku, memori adalah jalan pengenalan diri dan dunia. Menciptakan, merawat, dan menghargai setiap momen adalah investasi tak ternilai.

Jadi, memori bukan sekadar catatan, tapi kisah hidup yang menceritakan perjalanan unik masing-masing individu. Ini adalah karunia yang perlu dihargai dan dilestarikan, membentuk makna dan signifikansi dalam kehidupan.

Alasan Untuk Menulis Memories

Menulis memori adalah seperti menyusun cerita tentang hidup kita dengan kata-kata. Ini tidak hanya mencatat peristiwa, tetapi juga memberikan makna mendalam pada nilai-nilai kehidupan. Kenapa menulis memori jadi penting dalam hidup kita?

Dengan menulis memori, kita mencatat momen-momen berharga yang mewarnai hidup kita. Lewat kata-kata, kita bisa menyimpan kebahagiaan, suka cita, dan cobaan yang membentuk diri kita. Identitas kita tertanam dalam nilai-nilai dan pengalaman hidup.

Melalui tulisan memori, kita dapat mempertahankan akar sejarah, keyakinan, dan prinsip-prinsip yang membentuk diri kita sebagai individu. Dalam hal lain, menulis memori ini termasuk kedalam sebuah proses pembelajaran pembelajaran dari pengalaman kita sendiri.

Kita adalah protagonis dalam cerita hidup kita, dan melalui tulisan, kita dapat menggali hikmah dari keputusan, kegagalan, dan keberhasilan yang telah kita alami. Tempat penyembuhan dan pembebasan terletak dalam kata-kata.

Menulis memori di media manapun bisa menjadi tempat di mana kita bisa mengungkapkan perasaan kita, menyembuhkan hati yang terluka, dan memberi kesempatan untuk tumbuh sebagai pribadi. Tulisan memori juga memberi waktu di mana kita meninggalkan sesuatu yang berharga untuk generasi berikutnya. Saat kita menulis, kita menciptakan jejak yang bisa membimbing dan menginspirasi mereka yang datang setelah kita.

Proses menulis memori juga dapat mempererat hubungan sosial. Saat kita berbagi kisah dan pengalaman, kita membuka pintu bagi orang lain untuk memahami kita lebih dalam. Ini menciptakan ikatan emosional yang memperkuat relasi sosial.

Dengan menulis memori, kita menciptakan kenangan yang tak akan pernah pudar. Dalam kata-kata yang terpilih, kita mengabadikan secercah kehidupan kita, memberikan makna pada perjalanan yang telah kita lalui, dan membawa kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan dunia di sekitar kita. Jadi, mulailah menulis memori Anda sekarang dan biarkan kata-kata menjadi jendela keabadian kenangan.

Berikut adalah Jenis-Jenis Tulisan Memori

Menurut Santrock (2005) dan Jaeggi (2011), memori adalah kemampuan otak yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis yang masing-masing memiliki peran dan ciri khasnya sendiri.

Pertama-tama, terdapat memori jangka pendek (short-term memory), yang didefinisikan sebagai proses penyimpanan ingatan sementara. Disebut juga sebagai working memory, memori ini hanya mempertahankan informasi selama diperlukan, dan jika tidak diulang kembali dalam waktu 30 detik, informasi tersebut dapat menghilang. Interestnya, informasi disimpan lebih banyak secara akustik daripada visual.

Kemudian, kita memiliki memori jangka panjang (long-term memory), yang merupakan proses penyimpanan informasi secara relatif permanen. Menyimpan pengetahuan luas dan catatan dari peristiwa masa lalu, memori jangka panjang bertambah seiring bertambahnya usia. Ini memungkinkan kita hidup dalam dua dunia, yaitu masa lalu dan masa sekarang.

Sementara itu, memori sensor (sensory memory) melibatkan penyimpanan ingatan melalui jalur saraf sensori dalam waktu singkat. Informasi yang diterima melalui panca indra hanya bertahan sekitar 1 atau 2 detik, dan digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan suatu tindakan.

Di sisi lain, memori implisit atau prosedural mengacu pada memori tentang cara melakukan sesuatu, seperti menyisir atau menggunakan pensil. Yang menarik, kemampuan ini tidak lagi memerlukan pemrosesan sadar setelah dikuasai, dan dipanggil kembali tanpa usaha secara sadar.

Sebaliknya, memori eksplisit atau deklaratif melibatkan pemanggilan kembali informasi secara sadar, seperti menceritakan masa lalu kepada orang lain. Ini menunjukkan kesadaran dalam mengakses dan menggunakan informasi masa lalu.

Terakhir, memori flashbulb menggambarkan memori pada situasi yang sangat berkesan atau emosional, ketika seseorang pertama kali belajar atau mengalami sesuatu yang mendalam.

Dengan pemahaman akan beragam jenis memori ini, kita dapat melihat kompleksitas dan daya pikir otak manusia dalam menyimpan, mengakses, dan menggunakan informasi dari berbagai pengalaman hidup.

Model-Model Teori

Menurut penelitian Ardani (2006) dan Kuswana (2011), berbagai model dan teori telah dikembangkan untuk menjelaskan fenomena daya ingat atau memori manusia. Salah satu model yang dikenal sebagai Model Atkinson-Shiffrin memandang bahwa terdapat pemisahan gudang memori untuk jenis memori yang berbeda, yaitu memori jangka pendek (STM) dan memori jangka panjang (LTM). Menurut model ini, materi diulang-ulang dari STM kemudian masuk ke dalam LTM. Proses kontrol, seperti pengulangan informasi yang menyebabkan perputaran kembali ke STM, berperan dalam fleksibilitas strategi yang digunakan oleh individu.

Model Tulving mengklasifikasikan memori menjadi tiga jenis utama: memori episodik, memori semantik, dan memori prosedural. Memori episodik menyimpan informasi tentang kapan peristiwa terjadi dan hubungan antar kejadian, sementara memori semantik merupakan pengetahuan tentang dunia yang diorganisasikan. Di sisi lain, memori prosedural mencakup pengetahuan tentang cara melakukan suatu tindakan.

Craig dan Lockhart, sebagai psikolog kognitif, fokus pada proses dan struktur memori. Teori mereka tentang tingkat pengolahan informasi memandang bahwa pengolahan yang lebih mendalam, melalui pengkodean yang mengelaborasikan proses, dapat memengaruhi retensi informasi jangka panjang.

Model Baddeley, dikembangkan oleh Hitch dan Baddeley, menyarankan suatu model multi-komponen memori jangka pendek. Beberapa fungsi komponen bertindak sebagai buffer penyimpanan informasi sementara, sedangkan yang lain berfungsi sebagai proses pasif.

Daneman dan Carpenter memfokuskan perhatian pada memori kerja dan mengembangkan konsep pengolahan bahasa untuk tugas-tugas yang kompleks. Menurut pandangan mereka, efisiensi proses menjadi krusial dalam kinerja memori kerja pada tugas-tugas yang kompleks.

Kane dan Engle, dalam model mereka, membedakan memori kerja sebagai fungsi perhatian eksekutif yang mampu mengontrol dan menjaga informasi tersimpan secara aktif dan cepat.

Model Proses Cowan menyoroti interaksi dekat dan saling ketergantungan antara memori kerja dan memori jangka panjang. Teori ini menggabungkan memori kerja ke dalam sistem penyimpanan memori tunggal jangka panjang.

Sementara itu, model Oberauer menekankan dimensi fungsional dalam memori kerja, yang terdiri dari tiga proses umum, yakni verbal dan numerik, serta spasial dan figural.

Dengan demikian, berbagai model dan teori ini memberikan pandangan yang beragam terhadap kompleksitas mekanisme daya ingat manusia, membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kita menyimpan, mengakses, dan menggunakan informasi dari pengalaman hidup.

Tips atau Cara Menulis Memori

Menulis memoar bisa menjadi perjalanan yang sangat memuaskan dan bermakna. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menulis memori:

  1. Tentukan Tema Utama:

Fokuslah pada tema utama atau pesan sentral yang ingin Anda sampaikan. Apa yang membuat kisah hidup Anda unik? Tentukan inti cerita yang ingin Anda bagikan.

  1. Pilih Gaya Penulisan yang Autentik:

Tulis dengan gaya yang mencerminkan kepribadian dan suara Anda sendiri. Kejujuran dan autentisitas dapat membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita Anda.

  1. Pentingnya Detil:

Sertakan detil-desil kecil yang memperkaya cerita Anda. Ini bisa membantu pembaca merasakan dan memahami pengalaman Anda dengan lebih baik.

  1. Susun Kronologis atau Tematis:

Tentukan apakah Anda ingin menyusun memoar secara kronologis atau tematis. Kronologis mengikuti urutan waktu, sementara tematis mengelompokkan pengalaman berdasarkan tema tertentu.

  1. Fokus pada Pengalaman Penting:

Pilih momen-momen penting atau peristiwa yang memiliki dampak besar pada hidup Anda. Fokus pada momen-momen ini akan memberikan kejelasan dan fokus pada cerita Anda.

  1. Jangan Takut Ungkapkan Emosi:

Memoar sering kali terasa lebih kuat ketika penulis berani mengungkapkan emosi yang terlibat dalam pengalaman tersebut. Jangan takut untuk membagikan perasaan Anda.

  1. Sertakan Dialog dan Percakapan:

Dialog dapat membuat cerita menjadi hidup. Sertakan percakapan dan dialog yang relevan untuk memberikan dimensi tambahan pada karakter dan situasi.

  1. Berikan Konteks Sejarah:

Sediakan konteks sejarah untuk membantu pembaca memahami latar belakang cerita Anda. Jelaskan situasi dan perubahan sosial yang mungkin memengaruhi perjalanan hidup Anda.

  1. Gunakan Teknik Sastra:

Gunakan teknik sastra seperti metafora, simbolisme, atau imageri untuk memperkaya tulisan Anda. Ini dapat membuat cerita Anda lebih mendalam dan penuh warna.

  1. Edit dengan Cermat:

Setelah menulis, luangkan waktu untuk mengedit secara cermat. Perbaiki struktur kalimat, ejaan, dan pastikan alur cerita berjalan dengan baik.

  1. Bertahan dalam Konsistensi:

Jika Anda memutuskan untuk menceritakan cerita Anda dalam suatu gaya atau sudut pandang tertentu, pertahankan konsistensi tersebut sepanjang tulisan.

  1. Terima Bantuan Editor atau Beta-Reader:

Minta bantuan dari editor atau teman yang dapat memberikan pandangan luar terhadap tulisan Anda. Tanggapan dari pihak ketiga dapat memberikan wawasan baru.

  1. Bersabar dan Terus Menulis:

Proses menulis memoar bisa menjadi tantangan emosional. Bersabarlah dengan diri sendiri dan teruslah menulis, bahkan jika hanya beberapa halaman setiap hari.

Ingatlah bahwa menulis memori adalah bentuk ekspresi diri yang unik, dan tidak ada aturan baku. Tips diatas adalah sebagai gambaran saja dan tulislah dengan menggunakan gaya bahasamu sendiri. Tetapi tetap usahakan agar menggunakan bahasa sesuai dengan target audience-nya dan tulisan tersebut bisa dipahami dan enak untuk dibaca.

Sebuah kesimpulan

Kesimpulan dari diskusi ini adalah bahwa menulis memori adalah cara untuk menjelajahi makna hidup, merenungkan perjalanan pribadi, dan mewariskan kebijaksanaan kepada generasi berikutnya. Dengan merangkai kata-kata, kita tidak hanya menciptakan cerita, tetapi juga melestarikan nilai-nilai, emosi, dan kebijaksanaan yang membentuk identitas kita sebagai individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun