Mas Bayu pun berharap meski terdapat penurunan pengguna KRL, setidaknya jangan sampai pemerintah melakukan kebijakan lockdown kembali.
"Iya sekarang mulai kerasa ni, mulai sepi lagi tapi jangan sampe lockdown kaya kemarin dah, bingung kalo lockdown mau jualan dimana kita"terang Mas Bayu.
Karena cobaan terberat yang dialami oleh Mas Bayu dan pedagang lain adalah ketika dilarang untuk berjualan saat lockdown. Resiko yang besar juga didapat ketika ia memaksa untuk berjualan karena tak jarang satpol pp kerap merazia pedagang yang membandel.
"Paling buka lapak di depan rumah solusi kalo lockdown mas. Tapi ya itu tetep beda pendapatannya dengan jualan disini" tuturnya.
Untuk meningkatkan pendapatan kini Mas Bayu tidak sekedar jualan es jeruk, ia juga menyediakan berbagai kripik-kripik jajanan di lapak dagangannya. Menurutnya, di situasi yang sulit sekarang semua orang dituntut untuk lebih kreatif dan berinovasi, termasuk dengan mencari sumber pendapatan lain.
Karena jika tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan, maka ia akan bernasib seperti pedagang lain yang gulung tikar karena sepinya pembeli. Ia juga berharap agar pemerintah memberikan solusi terbaik pada permasalahan ini dengan turut memperhatikan nasib pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H