Mohon tunggu...
Eka Setija
Eka Setija Mohon Tunggu... -

iam the big fans of Liverpool

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola Indonesia: Matinya Kekritisan Supporter

9 Agustus 2016   16:35 Diperbarui: 10 Agustus 2016   07:25 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO. Suporter tim nasional Indonesia

Sebagai contoh hasil dari tiketing saja, di mana dari situlah peran seorang supporter dalam membantu klub kesayanganya, apakah pernah ada transparanya kemana aliran dana tersebut lari. Dilihat dari segi kuantitas suporter yang hadir seharusnya sebuah klub itu sudah untung besar, namun faktanya masih banyak klub yang kekurangan dana. 

Jika kita menilik persoalan tersebut, maka uang tiketing sendiri merupakan sebuah indikator penghisapan yang dilakukan oleh pengurus-pengurus korup. Namun kita sebagai suporter hanya diam seribu bahasa, malah memaklumi hal tersebut sebagai kewajaran.

Indikator lain ialah masalah penindasan pekerja olahraga, di mana banyak dari kawan kita yang berprofesi menjadi pemain sepakbola tidak mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja. Penghisapan demi penghisapan dilakukan, bahkan parahnya kita tidak sadar akan hal tersebut. 

Otoritas sepakbola yang tidak peduli serta korup menjadi biang kerok permasalahn sepakbola negeri, nyatanya kita masih percaya dan mendukung. Hanya karena ingin ada kompetisi tidak peduli itu banyak yang ditindas, atau korupsi yang penting kompetisi jalan. Fanatisme buta inilah yang dimanfaatkan oleh para otoritas tersebut, baik federasi maupun pemerintah juga sama saja karena ada kepentingan.

Jika saja supporter sebagai masyarakat itu sadar, maka mereka tidak akan berani bermain-main. Kompetisi yang bagus akan tercipta karena masyarakat sendiri yang mengontrolnya, sehingga ada tanggug jawab untuk memajukan persepakbolaan negeri ini. 

Profesionalitas muncul karena adanya tanggung jawab serta tekanan, masyarakatlah yang sejatinya bisa merubah wajah kompetisi sepakbola nasional. 

Kompetisi yang bagus tentunya akan menghasilkan pemain yang berkualitas, berkesinambungan dengan prestasi yang telah lama kita rindukan yaitu Indonesia menjadi tim yang diperhitungkan di level internasional. Nasionalisme tidak hanya berdiam diri atau pasrah, namun juga merebutnya dan menjalankanya.

Viva Sepakbola Kerakyatan Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun