Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Tumbal Wayang

30 September 2024   17:46 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:30 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Ketika ibu Samiran membawa air bunga itu ke kamarnya, semua penonton berdesakan mengikuti. Mereka menyaksikan dengan mata kepala betapa hebat akibat hajaran makluk jadian itu. Muka dan dada Pak Samiran bengkak berwarna merah kehitaman.

Bu Samiran membasuh muka dan dada yang bengkak itu dengan berlinang air mata.

"Begini akibatnya bapak tidak mempedulikan saranku. Rumak Pak Soekidjo itu ditunggu makluk jadian perwujudan tokoh wayang yang dijadikan tumbal. " bisiknya lirih kepada suaminya.

Siang itu juga, dengan dibonceng sulung Pak Samiran, Pak Soekidjo melarung dua tokoh wayang yang ia jadikan tumbal rumahnya ke arus sungai Brantas.

*****

Meski telah lama peristiwa unik dan mistis itu terjadi, hingga kini masih diingat orang. Bahkan masih sering dijadikan perbincangan di warung-warung kopi di dusun Purwadadi di pinggir sungai Brantas itu.

Seperti pagi akhir September itu, beberapa anak muda nongkrong di warung kopi, untuk menikmati hidup mereka yang sederhana.

"Sayang, Mbah Mangun sudah meninggal. Andai masih hidup mungkin bisa diminta menumbali desa kita. Agar pencuri motor di daerah ini lekas tertangkap." Seseorang nyeletuk mengungkit cerita lama itu.

"Hehehe. Nanggung jika hanya menumbali desa kita. Lebih baik menumbali negeri kita. Nusantara. Jangan hanya dua tokoh itu, Antasena dan Kakrasana. Jika perlu semua anak-anak Pandawa. Antareja, Gatotkaca, Antasena, Wisanggeni, Abimanyu dan yang lainnya. Ditambah Anoman, pasti lebih hebat." Yang lain nimbrung menambahi.

"Maksudmu agar oligart perampas tanah rakyat di negeri ini dihajarnya ?" Tanya yang lain lagi.

"Iya. Orang-orang serakah itu biar kapok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun