Harga bahan kupat mahal.
Janur sebagai bahan pembuatan kupat kian lama kian mahal. Karena bahan ini semakin sulit diperoleh.
Harga sepuluh helai janur di pasar desa penulis pada hari pertama lebaran Rp. 6.000. Lima hari sesudahnya mencapai Rp. 12.000.
Anyaman kupat yang sudah jadi awalnya 9 ribu, namun merangkak dari hari kehari hingga Rp. 17 ribu.Â
Kupat yang sudah berisi satu ikat berjumlah 10 buah harganya Rp. 70.000. Tidak boleh ditawar lagi.
Banyak pohon kelapa mati.
Di kabupaten Kediri populasi pohon kelapa semakin kecil. Banyak sekali pohon yang mati karena dimakan hama Wangwung. Sejenis hewan kumbang bangsa serangga.
Ciri pohon yang telah diserang hewan ini daunnya akan mengering, dan satu persatu jatuh bersama pelepahnya. Tinggal batangnya saja yang tegak menuding langit.
Banyak warga yang menyatakan bahwa hewan ini berkembang pesat sejak hadir pabrik penggergajian kayu di desa Sambireja. Sampah bekas gergajian menjadi medium larva kumbang perusak pohon kelapa ini.
Buktinya pohon kelapa yang mula mula terserang adalah pohon yang dekat dengan pabrik tersebut. Semakin tahun radiusnya melebar, mematikan tanaman petani yang sangat berguna ini.
Desa Jombangan, Pare, dulu pusat industri rumah tangga gula kelapa. Kini industri itu mati. Demikian juga legen yang biasa dijual di pinggir jalan di wilayah kediri berasal dari wilayah ini. Sekarangpun sudah tak lagi dapat ditemui.