" Salam kami untuk ki demang." Kata kedua orang prajurit itu hampir berbareng. Â Kedua telapak tangan mereka di satukan di dada sambil membungkukan badan..
"Terima kasih ki sanak silahkan duduk." Jawab Ki Demang Sentika sambil mengacungkan ibu jarinya.
"Maaf apakah ki sanak berdua adalah prajurit ? Prajurit dari manakah kalau boleh tahu ? Â Kami belum pernah melihat jenis seragam prajurit semacam ini." Â Kta ki demang. Â Dua orang tamu itu saling berpandangan sejenak. Â Kemudian salah satu dari mereka menjawabnya.
"Benar Ki Demang, kami berdua adalah prajurit Bala Putra Raja, pengawal Kanjeng Pangeran Erlangga. Â Kami berdua diutus Pinpinan kami Raden Mas Narotama untuk menemui ki demang." Jawabnya.
Nampak ki demang kaget. Â Ternyata masih ada keluarga kerajaan yang selamat.
"Apakah Pangeran Erlangga selamat ? "
"Pangestu ki demang, Pangeran berserta istri, kanjeng putri Sekar Galuh selamat. Mereka kini bersembunyi di sebuah pesanggrahan yang belum boleh kami beritahukan tempatnya"
"Syukurlah, syukurlah, berarti kita masih punya harapan untuk bangkit kembali."
"Benar ki demang. Â Kita masih bisa membalas dendam kita kepada musuh yang pernah membumi hanguskan Medang."
"Lantas apakah keperluan kalian kemari ?" Tanya ki demang.
"Pertama mengabarkan keselamatan Pangeran Erlangga, kedua menyampaikan peringatan  dari Senapati Narotama kepada ki demang adanya bahaya yang mengancam kademangan Majaduwur."