Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 15: Penjajagan Ilmu (Cersil STN)

25 Maret 2024   17:57 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:24 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi anehnya dia tidak mau aku tawari menjadi anggota pasukan pengawal.  Ia memilih ingin menjadi anggota barisan pagar dusun saja."

Ki Demang mengangguk-angguk.

"Jika tidak mau tidak apa-apa.  Jadi anggota barisan pagar dusun sama saja.  Dia bisa menambah kekuatan yang dapat menjaga keselamatan desa kita."

Setelah mendengar keterangan Ki Bekel Majalegi dan pemimpin pemuda dusun itu, Ki Demang semakin tertarik untuk menguak jatidiri sebenarnya dari pemuda itu.  Ketika ia melihat anak muda bernama Sembada itu bertarung dengan anaknya, ada ciri-ciri gerak jurus sebuah perguruan terkenal yang dilihatnya.  Pemuda itu jelas tidak bertempur sepenuh hati, ia hanya menangkis, menolak dan menghindar dari setiap serangan yang dilancarkan anaknya dengan sungguh-sungguh.

"Air tenang memang bisa menghanyutkan.  Aku semakin tertarik untuk menjajagi kemampuannya"  Bisik hati ki Demang Sentika pemimpin kademangan yang subur di wilayah timur negeri Medang yang telah runtuh itu.

Dari Sekarsari keponakan yang akan ia jodohkan dengan Handaka anaknya, Ki Demang juga memperoleh keterangan. Bahwa nama Sembada dikenal Sekarsari sebagai teman bermainnya saat ia masih kecil.  Ia anak dari emban pamomongnya bernama Mbok Kenanga, istri dari seorang pemimpin pengawal katumenggungan bernama Wirapati.

"Jadi apakah ia tengah mencari anak majikan bapak ibunya yang hilang ? Datang ke kademangan ini dengan menyamar sebagai anak Mbok Darmi, janda miskin dusun Majalegi ?  "  Berbagai pertanyaan berputar di kepala Ki Demang Majaduwur tentang pemuda itu.

Iapun telah mendapat keterangan dari petugas khusus yang diperitahnya untuk mengamati kebiasaan pemuda itu di malam hari.  Dalam seminggu ia dua kali berada di gardu perondan, bergaul dengan anak-anak muda Majalegi.  Dalam saat tertentu ia nampak keluar rumah, dari suatu jarak  petugas membututinya , namun ketika ia berkedip dalam sekejab, ia telah hilang tak tahu pergi kemana.

"Nampaknya ia memang pemuda yang memiliki ilmu kanuragan yang tinggi Ki Demang.  Pernah suatu saat aku mengetahuiinya keluar rumah, namun ketika aku mencoba mengikutinya dari jarak tertentu, ia tiba-tiba menghilang.  Aku cari-cari di sekitar tempat itu sudah tak ada.  Baru pagi harinya aku melihat  dia sudah membersihkan halaman rumah."  Kata petugas utusan Ki Demang.

"Baiklah, sementara tugasmu sudah selesai.  Jangan kau sebarkan apa yang kau ketahui kepada siapapun."

"Baik Ki Demang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun