Mohon tunggu...
Wahyudin Tamrin
Wahyudin Tamrin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo Subianto Makin Kuat, Belanda Masih Jauh

14 Agustus 2023   15:28 Diperbarui: 14 Agustus 2023   15:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, Prabowo didukung Partai Golkar, PAN, Gerindra, PKS, PPP, dan PBB. Sementara itu, rivalnya, Jokowi-Jusuf Kalla diusung oleh PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura.

Hasilnya, Jokowi-JK berhasil memenangkan pilpres saat itu dengan perolehan suara 53,15 persen. Sementara pasangan Prabowo-Hatta hanya 46,85 persen.

Bukan hanya itu, kejadian serupa tapi tak sama juga terjadi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Saat itu, ada tiga pasangan kandidat calon Gubernur DKI Jakarta. Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Sebelum pilkada digelar, hasil survey selalu menempatkan pasangan Ahok-Djarot di posisi pertama. Disusul pasangan Agus-Sylvi di urutan kedua. Terakhir pasangan Anis-Sandi.

Namun, pada saat pemilihan, pasangan Anies-Sandi naik ke posisi kedua. Di posisi pertama Ahok-Djarot dan terakhir pasangan Agus-Sylvi.

Karena tidak ada memperoleh suara diatas 50 persen, maka dilakukan putaran kedua. Ahok-Djarot melawan Anies-Sandi.

Hasilnya, pasangan Anies-Sandi berhasil memperoleh suara 57,96 persen. Mereka yang awalnya selalu berada di urutan bawah berdasarkan hasil survey, malah berhasil memenangkan Pilkada DKI 2017 itu.

Berkaca dari dua pengalaman itu, saat ini tidak bisa dipastikan Prabowo akan terus lebih baik, ataukah mampu mempertahankan posisi ini. Atau malah sebaliknya menurun.

Begitupun dengan Anies Baswedan yang saat ini selalu berada di urutan ketiga, juga tidak terlalu khawatir dengan hasil survei saat ini. Sebab, ia punya pengalaman serupa.

Intinya, koalisi gemuk, endorse presiden, maupun hasil survei masih sebatas prediksi. Rakyat yang menentukan. Hasilnya, kita lihat saat pemilihan nanti.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun