Mohon tunggu...
Wahyudin
Wahyudin Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perencanaan, Perancangan, dan Pengembangan Produk (Universitas Pamulang)

22 Maret 2021   07:27 Diperbarui: 22 Maret 2021   07:38 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perancangan produk dan jasa tidak mempunyai perbedaan seara mendasar, hanya dalam suatu organisasi jasa, pelayanan yang diberikan, merupakan "produk"-nya. Pada kenyataannya dalam banyak hal, proses produksi jasa dan produksi produk sama sekali tidak berbeda, walaupun desain jasa adalah kegiatan yang lebih "kabur" daripada desain produk.


JUMLAH PRODUK YANG AKAN DI PRODUKSI

1. Pendekatan Mikro Biaya marjinal

(MC) adalah satu faktor pada perubahan biaya variable rata rata(AVC) dan otomaits biaya total rata rata (AC) ikut berubah, contoh bila nilai MC lebih kecil dari AC, maka nilai AC juga akan turun, sebaliknya bila nilai MC lebih besar dari nilai AC, maka nilai AC juga ikut naik. Bila kondisi perusahaan MR = MC (pendapatan marjinal = biaya marjinal), ini merupakan satu faktor perusahaan memperoleh keuntungan maksimal.

  • Penerimaan Marginal (Marginal Revenue) Marginal Revenue merupakan tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi.
  • Analisis Keseimbangan Umum (general equilibrium analysis) Analisis Keseimbangan Umum, membahas hubungan antara pasar yang satu dengan pasar yang lainnya, khususnya antara pasar barang dan pasar faktor sebagai satu keseluruhan (general). karena kenyataannya harga dipasar yang satu ikut mempengaruhi harga di pasar-pasar yang lain, baik dalam jangka panjang maupun pendek. setiap perubahan permintaan atau penawaran di pasar yag satu berkaitan dengan dan ikut mempengaruhi permintaan dan penawaran di pasar yang lain.

2. Linear programming (LP)

Pemrograman linear (PL) adalah suatu pendekatan matematis untuk menyelesaikan suatu permasalahan agar didapatkan hasil yang optimal.Permasalahan yang sering diselesaikan dengan Linear Programming adalah dalam pengalokasian factor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya terhadap berbagai kemungkinan produksi sehingga didapatkan manfaat yang optimal (maksimal dan minimal).Sasaran maksimal, misalnya secara efisien sehingga manfaat yang ingin dicapai (jumlah produksi/nilai penjualan/laba, dan lain-lain) menjadi maksimal. Sasaran minimal misalnya, bagaimana mencari kombinasi produksi agar penggunaan faktor-faktor produksi minimal tetapi manfaat yang dicapai (dari kombinasi produksi) tidak lebih rendah dari angka yang diinginkan ( Tarigan, 2005).

Menurut Yamit (2011 : 71) metode linear programming (LP) merupakan teknik matematik dalam membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Metode linear programming dalam penentuan kapasitas produksi optimum menggunakan formulasi model matematik dengan langkah-langkah formulasi sebagai berikut:

  • Tentukan variabel keputusan dan buat dalam bentuk notasi matematik, misalnya x1 = jumlah produk super yang dihasilkan dan x2 = jumlah produk standar yang dihasilkan.
  • Berdasarkan variabel keputusan tadi, tentukan fungsi tujuan yang ingin dicapai yang dapat berbentuk memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Koefisien fungsi tujuan untuk memaksimumkan keuntungan adalah sama dengan marginal income atau harga jual setiap unit produksi, misalnya Zmak= 40 x1 + 60 x2. Koefisien fungsi tujuan untuk meminimumkan biaya, adalah sama dengan biaya variabel per unit, misalnya Zmin = 60 x1 + 70 x2.
  • Menentukan fungsi kendala yang dapat berbentuk lebih besar sama dengan (>), lebih kecil sama dengan (<) atau sama dengan (=). Misalnya, untuk menghasilkan satu unit x1 memerlukan 4 unit bahan baku dan satu unit x2 memerlukan 3 unit bahan baku. Penggunaan pemrograman linier oleh manajer produksi yaitu untuk pemecahan masalah mengenai pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal dengan memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Bagian produksi perusahaan >(>), lebih kecil sama dengan (<) atau sama dengan (=). Misalnya, untuk menghasilkan satu unit x1 memerlukan 4 unit bahan baku dan satu unit x2 memerlukan 3 unit bahan baku. Penggunaan pemrograman linier oleh manajer produksi yaitu untuk pemecahan masalah mengenai pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal dengan memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Bagian produksi perusahaan ><) atau sama dengan (=). Misalnya, untuk menghasilkan satu unit x1 memerlukan 4 unit bahan baku dan satu unit x2 memerlukan 3 unit bahan baku. Penggunaan pemrograman linier oleh manajer produksi yaitu untuk pemecahan masalah mengenai pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal dengan memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Bagian produksi perusahaan misalnya, menghadapi permasalahan dalam penentuan tingkat produksi masing-masing jenis produk dengan memperhatikan batasan faktor-faktor produksi mesin, tenaga kerja, bahan mentah dan sebagainya untuk memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya minimal .

Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:

  • 1. Certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
  • 2. Proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi tujuan dan fungsi kendala.
  • 3. Additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan aktivitas individu.
  • 4. Divisibility Coisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan bilangan integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
  • 5. Non-negative variabel (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai jawaban atau variabel tidak negatif.

Kemudian, dalam masalah pemrograman linier didahului dengan penyusunan model matematisnya yang terdiri atas dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi kendala (constrain function) Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran didalam permasalahan pemrograman linier yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya untuk mempeeroleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan dengan huruf Z. Sedangkan fungsi kendala (costrain function) merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus persamaan berikut ini:

Fungsi Tujuan (Objective Function)

Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + ........+ CnXn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun