Di samping itu peristiwa besar kerusuhan di Tanah Papua juga menjadi catatan yang kurang baik bagi dunia intelijen kita. Akankah Presiden Joko Widodo akan kembali membuat kejutan dengan memberikan amanah kepala BIN kepada tokoh sipil ( diluar unsur purnawirawan TNI/Polri)? Hanya waktulah yang akan menjawabnya.
BIN Pasca Jenderal (Purn) Prof Budi Gunawan
Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan lembaga pemerintahan negara non kementerian yang memiliki tugas pemerintahan di bidang intelijen. Lembaga yang telah beberapa kali berganti nama sejak proklamasi kemerdekaan 1945 ini memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas nasional.
Tantangan Bonus Demografi 2020-2035, Era Disrupsi, dan Era Indsutri  4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga-lembaga negara termasuk Badan Intelijen Negara. Pendekatan militeristik dan pendekatan hukum perlu untuk ditransformasikan dan dilakukan uapaya-upaya baru yang inovatif.
Tantangan-tantangan di atas perlu untuk menjawabnya dengan memberikan peluang yang cukup besar kepada kelompok dan tokoh-tokoh sipil dalam membantu tugas besar negara ternasuk di antaranya dalam bidang intelijen negara.
Tokoh-tokoh sipil yang selama ini ikut berperan dalam tugas-tugas intelijen diberikan kesempatan menjadi bagian penting dalam upaya menyongsong era maju Indonesia.
Dan Badan Intelijen Negara perlu kiranya pula untuk diberikan kesempatan kepada tokoh sipil untuk menahkodainya sebagai bagian dalam upaya kita bertransformasi dalam upaya menghadapi tantangan zaman pada masa kini dan masa mendatang.
Jenderal (Purn) Profesor Budi Gunawan sebagai Kepala BIN pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam periode pemerintahannya yang pertama telah membuat terobosan baru membuka diri dalam upaya mengelola badan telik sandi tersebut. Tinggal bagaimana Presiden dan Wakil Presiden sebagai user dari dari tugas-tugas intelijen melanjutkan arah baru ini dan memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh sipil untuk ikut serta membangun era maju Indonesia di bidang intelijen.
Tokoh pejuang perekat sabuk nusantara seperti Suhendra Hadikontono yang telah malang melintang membantu upaya rekonsiliasi perdamain di Tanah Rencong, upaya membangun misi perdamaian dengan tokoh-tokoh penting di Papua, berperan besar membongkar jaringan mafia bola yang mengakar di Indonesia perlu diberikan kesempatan oleh negara untuk mengabdi dan memabawa era baru badan intelijen kita.
Sejarah pernah mencatat tokoh sipil sekelas DR.Soebandrio pada era orde lama pernah diberikan kesempatan oleh Presiden Sukarno memimpin lembaga telik sandi negara.
Begitu pun KH. As’ad Ali yang dalam beberapa tahun terkahir diberi kepercayaan oleh negara mendampingi para purnawirawan jenderal memimpin Badan Intelijen Negara.