Kita dibolehkan menginap di hotel yang berada di dalam atau di luar area Taman Kinabalu. Kami memilih hotel di luar yang lokasinya dekat dan bersebelahan dengan rumah makan. Untungnya restoran yang ada di situ dikelola oleh koperasi Taman Sabah (Koperasi Kakitangan Taman-taman Sabah) yang biasa melayani pendaki, sehingga mereka tau yang kita butuhkan. Kita bisa memesan sarapan sekaligus tapau (bungkus) makan siang sebelum pukul 7.30.
Perbekalan
Pendakian berlangsung dalam 2 hari 1 malam. Bawaan dalam ransel tidaklah banyak karena tenda, kantung tidur, alat masak dan makanan berat tidak perlu dibawa. Kita hanya perlu membawa baju hangat, minum secukupnya, snack, obat2an pribadi di dalam ransel. Untuk minum, 1.5 liter tiap pendaki dirasa cukup.Â
Pilihan alat mendaki juga perlu pertimbangan yang baik, khususnya untuk keperluan summit attack. Perjalanan ke puncak dilakukan dini hari, pukul dua pagi, melewati batas vegetasi. Jalur yang dilewati sangat terjal dan angin bertiup cukup kencang. Pendaki seringkali harus memegang tali panduan yang basah, sehingga menggunakan sarung tangan anti air menjadi keharusan. Pendaki juga wajib menggunakan jaket penahan angin (windstopper), penutup kepala, dan celana yang ringan namun hangat dan mampu mencegah angin menerpa kulit kaki kita.
Pengelola Taman Nasional menyediakan penginapan dengan tempat tidur dan selimut, tiga kali makan dan minum (makan malam, makan sebelum summit attack, dan sarapan) di Panalaban hostel.
Hari Pendakian
Setiap pendaki wajib sudah sarapan dan membawa bekal makan siang. Sebelum memulai pendakian, para pendaki perlu datang ke loket pendaftaran  untuk memperoleh kartu pendakian yang di dalamnya berisi informasi nama pendaki, dan kode lokasi tempat menginap di Panalaban. Selanjutnya petugas akan memperkenalkan guide yang akan menemani kita saat mendaki. Paman Gilbert dan Dann, penduduk tempatan (lokal) dari etnis Kadazan Dusun menjadi pemandu kami saat itu. Pendaki juga dapat menyewa hiking pole dengan biaya RM 10. Pendaki juga boleh menggunakan porter, namun saat itu saya tidak menggunakan jasa porter. Jika seluruhnya sudah siap, pendaki memulai perjalanan ke titik pendakian dengan van.Â
Titik awal pendakian adalah Timpohon dengan ketinggian 1.866 mdpl. Â Total perjalanan kurang lebih 9 km dengan melewati tujuh pondok sebelum mencapai tempat istirahat di Panalaban. Paling lambat, pendaki meninggalkan Timpohon Gate pada pukul 10.30 dan diharuskan tiba selambatnya pukul 19.00 di Panalaban. Ada tiga check point: Timpohon, Panalaban, dan Sayat sayat.
Jalur pendakian pada 2.5 km pertama cukup "ramah". Trek didominasi oleh tanah dan jalan menanjak yang tidak terlalu terjal. Tiga pondok pertama (Pondok Kandis, Pondok Ubah, dan Pondok Lowii) dapat dilalui dengan cukup mudah. Selanjutnya, trek menjadi lebih keras dan menantang. Keras karena jalur sangat berbatu yang cukup menyiksa, dan menantang karena paha harus terus terangkat karena menanjak terus. Pendaki diperkirakan tiba pukul 12-13 di Pondok Layang-layang untuk beristirahat dan makan siang.