Mohon tunggu...
Agus Wahyudi
Agus Wahyudi Mohon Tunggu... Akuntan - Guru SD, mencoba belajar menulis dan mendongeng

Guru SD, sekarang tinggal di Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Twist Kehidupan: Belajar dari Pandemi Covid-19

12 November 2020   22:48 Diperbarui: 16 Desember 2021   12:44 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Coba saja cek fiverr.com. Situs tersebut menjadi marketplace bagi berbagai keterampilan, dari desain grafis, kursus bahasa asing, input data, sampai dengan yang tidak masuk akal: menyediakan jasa membuat video ucapan selamat ulang tahun dengan berbagai gaya konyol.

Lebih jauh, jika anda bisa mengerti dan mampu memanfaatkan IoT, Big Data, dan sejenisnya, rasanya hidup anda akan baik-baik saja. Saya sama sekali tidak mengerti untuk yang satu ini, gaptek soalnya.

Jika Anda Orangtua, Persiapkan Putra-putri Anda dengan Baik

Revolusi industri 4.0 menjadi satu istilah yang populer sekali. Kalau ada 4.0, artinya ada revolusi industri 1.0 ; 2.0 ; 3.0. Semua revolusi industri bermula dari satu hal: adanya teknologi baru yang memungkinkan terjadinya perubahan besar dalam manusia memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Revolusi industri urutannya secara sederhana adalah seperti ini (sumber: wartaekonomi.co.id) :

Revolusi industri 1.0 (abad 18) ditandai dengan penemuan mesin uap

Revolusi industri 2.0 (awal abad 20) ditandai dengan penemuan listrik

Revolusi industri 3.0 (tahun 1970) ditandai dengan penemuan komputer

Revolusi industri 4.0 (dekade kedua tahun 2000) ditandai dengan semakin majunya teknologi cyber

Kalau kita melihat urutan revolusi industri di atas, rentang jarak antar revolusi industri semakin rapat. Revolusi industri 1.0 ke 2.0 memakan waktu dua abad, revolusi industri 2.0 ke 3.0 membutuhkan 70 tahun, kemudian dari 3.0 ke 4.0 hanya 50 tahun. Ini artinya, dari revolusi industri 4.0 ke 5.0 kemungkinan besar akan memakan waktu lebih singkat lagi.

Rasanya, bagi kebanyakan orangtua, tidak ada yang menyangka membuat video keseharian, lalu mengunggahnya di Youtube akan menjadi sesuatu yang menghasilkan. Kita juga tidak pernah mengira ada cabang olahraga bermain video game (esport) yang bayarannya bisa besar sekali.

Atau, sepertinya juga tidak ada yang menduga bahwa sekarang kita dengan mudah mencari makanan, kamar hotel, memanggil taksi atau ojek sambil rebahan di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun