Hari ini Lembaga Survey Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survey prediksi pilkada DKI yang menempatkan Foke jauh lebih unggul dibanding kandidat lain dengan dukungan sebesar 49.1%. Baru disusul kandidat lain yang hasilnya jauh dibawahnya. Jokowi memperoleh 14.4%, Hidayat Nur Wahid 8.3%, Faisal Basri 5.8%, Alex Nurdin 3.9% dan Hendardji 1.2%.
Link berita bisa dibaca di : m.detik.com/read/2012/04/08/135453/1887188/10/survei-lsi-foke-unggul-di-pilkada-dki-disusul-jokowi
Tak ada yg melarang memang lembaga survey mempublish hasil surveynya apapun hasilnya, bahkan jika memenangkan salah satu kandidat secara ekstrim.
Hanya saja menurut saya ada ruang untuk mengkritisi hasil survey tersebut dengan melihat kejanggalan yang ada terkait perolehan suara Foke yg nyaris dominan dan suara cagub lain yg sangat minim.
Kejanggalan tersebut adalah :
1. Dari hasil pilkada DKI 2007 yg dimenangkan Foke tanpa kemenangan mutlak (hanya dibawah 60%), padahal waktu itu hanya ada 2 kandidat cagub yang ada. Apalagi saat ini pilkada kemungkinan akan diikuti oleh 6 pasang cagub - cawagub, rasanya suara pemilih akan semakin terfragmentasi dan saya ragu akan ada kandidat yg bisa memperoleh lebih dari 35% suara, apalagi 49% suara seperti hasil survey LSI ini.
2. Pencitraan Foke rasanya tidak sebaik pilkada 2007, dimana saat itu orang msh banyak percaya pd kemampuannya sebagai ahli tata kota. Sementara saat ini banyak yg menganggap Foke telah gagal memimpin Jkt.
3. Agak aneh jika perolehan HNW bahkan jauh dibawah suara PKS, sementara kalau kita cermati dipilkada 2007 saja, dgn calon eksternal, PKS terlihat begitu solid dan mampu menambah suara dari eksternal. Apalagi sekarang yg maju adalah HNW, kader inti PKS yg pernah membawa PKS memenangkan pemilu di DKI. Apalagi dia bermitra dgn Didik JR, yg rasanya akan mampu menarik suara PAN
4. Kecilnya perolehan suara Alex Nurdin. Walaupun bukan calon yg popoler di DKI tapi rasanya agak aneh jika mesin Golkar tak all out bekerja? Apalagi ini pilkada DKI, sebagai barometer dan pemanasan menuju pemilu 2014, rasanya Golkar akan all out mendukung Alex
5. Banyaknya high quality cagub dipilkada kali ini termasuk dari jalur independen, rasanya akan membuat peta persaingan sangat ketat. Apalagi ini pilkada DKI, dmn masyarakatnya jauh lebih cerdas, kritis dan mudah memperoleh informasi sehingga akan lebih kritis lagi memilih cagubnya.
Dari 5 poin tersebut rasanya agak janggal jika hasil pilkada DKI nanti akan sama bahkan mendekati survey LSI.
Kecurigaan dan isu yg beredar bahwa ada lembaga survey sesuai pesanan untuk menggiring opini publik mungkin akan semakin menguat jika nanti fakta berbicara sebaliknya. Dan masyarakat pasti akan memberikan sanksi sosial pd lembaga survey tersebut.
Apakah memang benar ada lembaga survey yg bekerja sesuai pesanan sehingga meninggalkan idealismenya dan malah melacurkan diri demi "Membela yang bayar" tentu akan kita ketahui juli nanti pd saat pilkada terlaksana.
Terlepas dari itu semua, sikap kritis dari kita yg tak begitu saja menelan mentah - mentah hasil lembaga survey jauh lebih diperlukan, agar kita tak jatuh pd upaya penggiringan opini dan korban dari lembaga survey "Membela yang bayar".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H