Dengan kata lain dapat disimpulkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial dapat bersinergi dengan kepentingan bisnis dan menghasilkan dampak yang produktif.
Setidaknya terdapat tiga elemen kunci harus ada jika aktifitas ilegal atau tidak etis di dalam dan atas nama bisnis ingin diminimalkan melalui pembangunan budaya perusahaan yang etis yaitu (Schwartz, Kelly School of Business , 2013):
- Seperangkat nilai etika inti yang ditanamkan ke seluruh organisasi dalam kebijakan, proses, dan prakteknya
- Program etika formal, termasuk kode etik, pelatihan etika, hotline etika, dan petugas etika; Dan
- Kehadiran kepemimpinan etis yang berkesinambungan (yaitu, Tone of The Top sebagaimana tercermin oleh dewan direksi, eksekutif senior, dan manajer).
Meskipun tidak dipungkiri dalam banyak kasus kepentingan bisnis seringkali mengabaikan nilai-nilai etika dan sosial, namun beberapa perusahaan ternama tetap mengedepankan etika dan tanggung jawab sosial dalam keputusan bisnis mereka, yang berdampak pada peningkatan reputasi dan nilai perusahaan jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H