Mohon tunggu...
Nur Afif Wahyudin
Nur Afif Wahyudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis I Konten Kreator I Mahasiswa

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Bimbingan Konseling Belajar sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak Sekolah Dasar

17 November 2021   09:03 Diperbarui: 17 November 2021   09:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam pendidikan terdapat proses belajar yang dilaksanakan peserta didik, Pengertian belajar merupakan proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan meskipun pada dirinya hanya ada perubahan kecenderungan perilaku mencakup pengetahuan pemahaman, keterampilan, sikap yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati. Proses belajar yang baik akan menimbulkan perubahan tingkah laku pada seseorang ke arah perubahan yang positif dan perubahan ini akan terjadi secara terus menerus dengan didorong oleh berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan berbagai aspek lainnya. Sehingga dapat dikatakan proses belajar itu memerlukan sebuah dorongan salah satunya dorongan motivasi terutama dari dalam diri peserta didik untuk menghasilkan perubahan yang baik dalam dirinya. Tanpa adanya dorongan motivasi dari dalam diri maka proses belajar yang dilakukan akan mengalami hambatan.

Motivasi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang peserta didik sehingga dapat menimbulkan suatu dorongan dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam individu itu sendiri maupun dari luar individu tersebut. Motivasi juga dapat di artikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruham, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, motivasi belajar memiliki peranan penting yaitu sebagai dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Motivasi belajar merupakan aspek dan peranan penting dalam kegiatan belajar siswa, karena motivasi belajar akan berpengaruh pada keberhasilan belajar seorang siswa. Motivasi belajar dapat timbul karena 2 faktor : yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Menurut Uno (2009) faktor instrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik, berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Menurut Susanti (2019), motivasi adalah dasar yang menggerakan seseorang untuk masuk dalam sebuah proses dan mampu mempertahankan tingkah lakunya sampai pada pencapaian tujuannya, motivasi juga mencerminkan karakteristik perilaku peserta didik, bagaimana mereka memiliki minat yang stabil ketika melaksanakan kegiatan belajar, olahraga, kegiatan sosial, prakarya, dan lain-lain.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik yang memiliki motivasi maka ia akan konsisten untuk melakukan tindakan yang akan membuatnya mencapai tujuan yang diharapkan seperti memperhatikan pelajaran dengan seksama, mencari informasi lain jika belum memahami sebuah materi dan lain-lain. Pada waktu sekarang anak-anak terkendala pada problem kurangnya motivasi belajar di kelas, hal tersebut di karenakan kurangnya motivasi belajar pada diri mereka sendiri. Dengan adanya problem tersebut, maka bimbingan konseling menjadi sebuah media dalam membantu proses penyelesaian masalah motivasi belajar pada siswa.

Pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya. Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh individu. Sedangakn pengertian Konseling merupakan hubungan antara dua orang yaitu konselor dengan klien, yang bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikann masalah yang dihadapi oleh klien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah suatu layanan bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli atau peserta didik, agar konseli dapat memahami dirinya sendiri dan mengambil keputusan, memahami potensi yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi yang dimilikinya itu serta selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.

Pentingnya Bimbingan dan konseling harus di lakukan secara optimal di Sekolah dasar agar siswa mendapatkan pelayanan atau bantuan. Suatu layanan pemberian bantuan dikakuan oleh konselor kepada seorang klien atau peserta didik dengan tujuan agar klien dapat memahami dirinya sendiri, dapat membuat keputusan, memahami potensi atau kemampuan yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi tersebut, serta dapat bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya. Bantuan semacam ini sangat tepat jka diberikan kepada siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar supaya setiap siswa bisa berkembang ke arah yang positif.

Problematika pendidikan saat ini yaitu rendahnya minat belajar pada siswa, hal tersebut dapat diatasi dengan salah satu bidang dalam bimbingan konseling yaitu bidang belajar, adapun pengertian dari bimbingan konseling belajar merupakan kegiatan bimbingan yang bertujuan agar siswa mampu mencapai keberhasilan dalam belajar secara optimal. Menurut Nurihsan (2011), layanan bimbingan konseling belajar di selenggarakan untuk membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada, salah satunya yaitu rendahnya motivasi belajar pada siswa SD.

Adapun faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi antara lain faktor Inertnal dan faktor eksternal. Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Ibrahim, 2015) motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa unsur yang sangat penting  (interen untuk memaksimalkan siswa dalam membangun motivasi belajarnya, problematika pembelajaran daring tentunya akan sangat berpengaruh pada semua unsur tersebut terutama bagi siswa dalam membangun motivasi belajarnya, jika dikaitkan pengaruh problematika pembelajaran daring terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar tersebut adalah sebagai berikut:

  • Cita-cita/ aspirasi
  • jiwa Hasil belajar yang baik merupakan cita-cita dan harapan bagi setiap siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga dalam mencapai hasil belajar yang baik maka proses pembelajaran pun harus berkualitas sehingga esensi dari materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Dalam hal ini metode pembelajaran menjadi poin penting terutama bagi guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai.
  • Kemampuan Siswa

Menurut Dimyati & Mudjiono (dalam Ibrahim, 2015) menjelaskan bahwa keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya. Namun berbeda jika siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuannya, terutama dalam melaksanakan pembelajaran saat ini.

  • Kondisi Siswa

Selama pembelajaran daring saat pandemi siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar handphone maupun komputer. Penggunaan perangkat tersebut dalam durasi yang terlalu lama memang akan menyebabkan gangguan pada kondisi fisik terutama kesehatan.

  • Kondisi Lingkungan Siswa
  • Sekarang ini pendidikan mengkombinasikan pembelajaran daring dan luring yang mana akan berdampak baik dan buruk pada proses pembelajaranya, salah satu masalah yaitu kurang kondusifnya lingkungan belajar saat di rumah. Sehingga lingkungan belajar yang tidak kondusif akan sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang berdampak pada proses belajarnya
  • Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
  • Menurut Dimyati & Mudjiono (dalam Ibrahim. 2015) menjelaskan bahwa terdapat beberapa unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya kondisi jiwa dari siswa, lingkungan alam seperti tempat tinggal dan pergaulan, dan lingkungan budaya yang semakin menjangkau siswa seperti kemajuan teknologi yang digunakan dalam memperoleh informasi. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun