Mohon tunggu...
Wahyudi Wibowo
Wahyudi Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - Sed Vitae Discimus

Staf Pengajar pada Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Dilema Fleksibilitas Pasar Tenaga Kerja

20 April 2020   16:32 Diperbarui: 20 April 2020   19:20 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Namun jika menyasar FDI di sektor industri bernilai tambah tinggi yang berdampak positif bagi peningkatan keterampilan kerja serta penguasaan teknologi baru, maka diperlukan pendekatan berbeda. Sebagaimana dikemukakan pada bagian terdahulu, FDI di sektor ini tertarik dengan produktivitas tenaga kerja yang tinggi. Sayangnya, justru dalam hal ini letak kelemahan kita.

Sebagai kesimpulan, kita perlu memberi perhatian lebih pada upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja. Fleksibilitas pasar tenaga kerja akan menarik aliran FDI, terutama di sektor-sektor industri ekstraktif dan padat karya. Namun ini akan terjadi dengan mengorbankan kesejahteraan sosial serta produktivitas tenaga kerja dalam jangka panjang.

Sebaliknya, melalui kebijakan ketenagakerjaan yang berfokus pada percepatan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dilema tersebut akan dapat diatasi. Kebijakan di bidang ini mencakup peningkatan pendidikan vokasi, pelatihan tenaga kerja (upskilling dan reskilling), program magang, serta sertifikasi pekerja.

Karenanya pemerintah dan DPR perlu menimbang kembali biaya dan manfaat RUU Cipta Kerja. Relaksasi regulasi pada bidang ketenagakerjaan memerlukan pembahasan yang lebih cermat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun