Mohon tunggu...
Wahyu Dewanto
Wahyu Dewanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Anggota komunitas angkringan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyadran

21 Juli 2011   13:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:30 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tanah baru itu mereka bukan saja membangun rumah-rumah bagi mereka saja, namun juga langgar atau masjid yang nanti akan digunakan bukan sekadar ibadah, namun juga sebagai tempat pertemuan warga. Bukan hanya itu saja, mereka juga membangun sebuah astana atau tanah makam, dimana mereka dan anak cucu mereka nanti akan dikuburkan. Sebuah gagasan pemukiman yang tidak dilakukan oleh pengembang-pengembang perumahan modern.

Yang menjadi menarik adalah mereka ternyata bukan mendirikan bangunan fisik saja, namun juga membangun sebuah masyarakat berikut nilai-nilai yang dianutnya. Norma masyarakat dan kearifan lokal sengaja atau tidak sengaja akan menuntun bagaimana seseorang menjalani dan menyikapi hidup bersama dengan masyarakat lain dan lingkungan tempat mereka tinggal. Termasuk bagaimana seseorang berlaku kepada leluhurnya. Kepada orang tua yang telah meninggalkannya.

Hari-hari menjelang Ramadhan, kita bisa menyaksikan bagaimana masyarakat menunjukkan bakti kepada orang tua mereka melalui nyadran. Marhaban ya Ramadhan. [Telkomsel Ramadhanku]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun