Pilkada Sulawesi Selatan yang akan berlangsung 27 Juni 2018, bersamaan dengan Pilkada lain di seluruh Indonesia, diperkirakan akan berlangsung sengit. Salah satu daerah yang akan menjadi arena pertarungan keempat calon adalah di Kabupaten Gowa.
Kabupaten Gowa adalah basis dari pasangan Ichsan Yasin Limpo -- Andi Mudzakkar. IYL adalah bupati dua periode di daerah ini, yang dilanjutkan oleh anaknya, Adnan Purichta Ichsan. Sebelumnya daerah dipimpin oleh kakaknya, Syahrul Yasin Limpo, yang kemudian menjadi gubernur Sulawesi Selatan dua periode.
Meski menguasai Gowa, namun tak bisa diabaikan perseteruan abadi antara klan Limpo dengan kalangan istana, yaitu Andi Maddusila Andi Idjo, atau kerap disebut Karaeng Idjo. Tiga kali bertarung di kontestasi Pilkada Gowa, Karaeng Idjo selalu kalah. Kekalahan yang dramatis, karena berakhir dengan perseteruan panas dan harus berakhir di Mahkamah Konstitusi. Pada Pilkada terakhir, Karaeng Idjo memperoleh suara 26,81%, berada di urutan kedua.
Konflik terakhir terkait perebutan tahta istana Gowa, di mana Bupati Gowa dilantik sebagai Somba atau Raja Gowa melalui sebuah Perda. Ini semakin memanaskan hubungan dua belah pihak.
Harus juga dihitung perseteruan IYL dengan saudaranya Andi Tenri Olle Yasin Limpo karena dampak Pilkada 2015 tersebut, di mana Tenri Olle kalah dari keponakannya Adnan, juga dengan 'dramatis', berada di urutan ketiga dengan suara 26,06%. Kini Tenri Olle adalah pengurus Nasdem Sulsel, yang pada Pilkada Sulsel ini mendukung pasangan NH-AQM. Dari berbagai pemberitaan di media, Tenri Olle sepertinya tidak menerima baik kekalahan itu.
Ini menjadi celah dan peluang oleh cagub lainnya. Dan ini memang dimanfaatkan baik oleh dua cagub Sulsel lainnya, yaitu pasangan Nurdin Halid -- Azis Qahar Muzakkar dan Nurdin Abdullah -- Andi Sudirman Sulaiman.
Pada Pilkada Gowa 2015 lalu, Adnan memperoleh suara 41,65 persen. Jika diasumsikan seluruh pemilih Adnan ini adalah pemilih yang loyal, maka ada lebih dari setengah total suara pemilih di Gowa yang akan diperebutkan oleh calon gubernur lain. Dua pasangan calon terlihat cukup agresif melihat potensi ini dengan kreavitasnya masing-masing.
Untuk mendapatkan dukungan dari kalangan istana, rival utama IYL, tim pasangan Nurdin Abdullah -- Andi Sudirman, menempuh cara yang cukup klasik. Mereka mengklaim bahwa Andi Sudirman Sulaiman, calon Wagub, memiliki garis keturunan dari Raja Gowa. Karaeng Idjo ternyata mendukung klaim ini, dan menjadi alasan bagi mereka merapatkan dukungan kepada NA-ASS.
Karaeng Idjo menuturkan, jika calon wakil gubernur Andi Sudirman Sulaiman adalah merupakan keturunan Asli Raja Gowa Sultan Hasanuddin dan sebelum sebelumnya. Kepada media, Ia menggambarkan, silsilah keturunan yang dimulai dari Raja Gowa ke 14 yang merupakan, Raja di Gowa pertama yang mendirikan mesjid di kerajaan Gowa I Mangari Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tuminanga ri Gaukanna hingga ke Andi Sudirman Sulaiman.
"Jadi kalau beliau ini suatu waktu jadi pejabat wajar karena keturunan orang besar, termasuk Raja Gowa, jadi Andi Sudirman Sulaiman juga memiliki 4 Eyang orang hebat, itu mi para raja Gowa ditambah dengan Syekh Yusuf al Mangkassari," ungkapnya, sebagaimana dilaporkan oleh sulselsatu.com.
Mungkin klaim ini benar dan bisa jadi juga ada deal tertentu di antara mereka yang tak diketahui secara luas publik. Namun yang pasti, ini akan menjadi hubungan saling menguntungkan kedua belah pihak.