Mohon tunggu...
Wahyu Chandra
Wahyu Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan blogger

Jurnalis dan blogger, tinggal di Makassar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika Tak Mampu Melihat Dunia Maka Dunialah yang Akan Melihatmu

27 Januari 2010   01:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Siapa?"

"Nggak tahu. Om-om. Mungkin om kamu. Pakai Mercy lagi."

"Om-om??" Reina berpikir keras siapa gerangan orang yang dimaksud. Setelah merapikan buku-buku ajarnya ia pun menuju halaman sekolah dimana sebuah mobil Mercy terparkir bersebelahan dan sangat kontras dengan mobil avansa rental yang ditumpanginya ke sekolah itu.

Reina semakin bingung siapa kira-kira orang yang mencarinya. Ia celingak-celinguk mencari orang tersebut, namun tak seorang pun yang terlihat asing di tempat itu. Hanya teman-teman dan sejumlah murid yang sedang bermain. Imelda dari kejauhan menunjuk ke arah kantor kepala sekolah yang berjarak dua puluh meter dari tempatnya berada. Ia pun menuju tempat itu dengan tergesa-gesa. Rasa penasaran benar-benar menderanya.

Baru saja ia akan memasuki pintu ketika ia berpapasan dengan sosok yang sangat dikenalnya dan membuat jantungnya hampir copot. "Kak Kris?"

Kris yang juga sedikit kaget menatapnya sambil tersenyum, yang mungkin karena merasa lucu dengan ekspresi yang ditunjukkannya. Di belakangnya berdiri Bu Marni juga sambil tersenyum ramah.

"How...bagaimana bisa kemari..eh Bu Marni...kenalkan ini Kak Kris...tadi sudah kenalan ya..."

Bu Marni semakin melebarkan senyum melihat kekikukannya. "Iya, kami sudah kenalan. Malah Pak Kris ini sudah berbaik hati membawakan kita begitu banyak buku dan peralatan sekolah.."

"What...! Maksud saya buku dan peralatan sekolah?"

Reina melihat sekeliling dan menemukan beberapa kotak besar di depan meja kepala sekolah dan masih terlihat baru dan belum tersentuh.

"Pak Kris mau jalan-jalan melihat kondisi sekolah kita. Ayo kita temani bersama," ujar Bu Marni masih dengan senyum Pepsodent-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun