Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku Ingin Punya Sayap, Terbang dan Bahagia Sebanyak-banyaknya

19 Januari 2025   08:06 Diperbarui: 19 Januari 2025   08:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Be / Pinterest

Tiada disangka, kedatangan membawa banyak hal baru dan bahagia, dan kepergian juga membawa lara, lalu serentak mengajarkan arti pendewasaan diri. Manusia sebagaimana keinginan yang tak pernah sirna. Lalu banyak keinginan, namun selalu ingin belajar setiap waktu yang berjalan. Pada prinsipnya, berjalan dengan semangat untuk jadi manusia-manusia kuat dan hebat. 

Banyak hal yang sudah terjadi, sebagaimana yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya. Jejak-jejak pengalaman hidup akan melekat kuat di tahun-tahun sebelumnya, kemudian memasuki tahun baru, tentu ada banyak kejutan baru yang begitu tidak bisa ditebak misteri dibaliknya. Pergantian tahun, dari 2024 menuju 2025 adalah pergantian fase waktu sekaligus keinginan yang baru. Perjalanan dengan kaki yang sama seperti hari ini di masa lalu, kemudian untuk masa depan nanti, tepatnya tahun 2025 semoga semua yang direncakan hari ini berjalan baik-baik saja. 

Apa yang telah di tulis rapi pada halaman sebelumnya adalah buah dari apa yang telah terjadi di tahu 2024, tentang kebahagiaan yang begitu banyak telah ditemukan, lalu tentang kepergian yang begitu membuat penulis semakin dewas; banyak cerita, kenangan dan mimpi bergabung jadi satu, sehingga itulah jadi momentum berharga sepanjang waktu. Langkah yang panjang, hidup yang misterius, dan cerita-cerita bersama orang banyak, sekaligus untuk kejutan untuk waktu masa depan, semoga bisa berjalan dengan baik-baik saja untuk semua nya. 

Tahun 2025 akan datang, sungguh ada harapan besar yang begitu mendalam dalam hati penulis. Berharap yang datang di tahun depan akan berisi kejutan yang membuat penulis semakin kuat, semakin dewasa dan semakin hebat tentunya. Tahun berganti, namun sebagaimana, banyak hal yang masih singgah, dan banyak pula yang pergi. Seleksi kehidupan tetap saja terjadi, perlahan-lahan namun pasti. Tetapi ada arti berharga dalam setiap moment waktu, bahwa setiap moment yang berjalan, ada waktunya. Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, semua akan berlalu, semua akan berjalan, semua akan bercerita dengan orang yang berbeda-beda dan orang yang sama untuk kisah berharga untuk diri sendiri. 

Tahun 2025 ini akan jadi satu cerita yang harus berusaha untuk dikuatkan dalam diri, bahwa apapun yang terjadi akan berlalu. Secara khusus mengenai apapun yang datang, membawa cerita baru tahun 2025 ini, satu hal yang harus di lekatkan kuat bagai ingatan hebat, bahwa semua yang datang akan berangsur-angsur pergi pada waktunya. 

Sebagaimana Cerita-cerita panjang, cerita-cerita pendek, dan cerita yang tak di takdirkan. Semua akan pamit dan menyadari bahwa semua tidak untuk kita sendiri. 

Semua akan pergi pada akhirnya. Seseorang, sebagian orang, dan banyak orang. Mereka memiliki takdir hidup masing-masing. Sama seperti mu yang ingin hidup bebas, dan memilih seperti apa di kemudian hari.

Semua akan pergi pada akhirnya. Semua tawa yang kau sering ceritakan, seperti seseorang yang kau banggakan, dan segala lalu lalang yang kau benci, dan kadang kau bahagiakan. Akan pergi, dan akan berlalu pada waktunya. 

Dan semua akan pergi pada akhirnya, semua itu, dan bahkan kita yang menulis kisah hidup sendiri, akan pergi pada akhirnya. 

Dan siapa yang tersisa?, bukan kamu, bukan aku, bukan kita dan bukan juga mereka. Tiada yang tersisa di antara semuanya, semua akan pergi pada akhirnya, dan yang tersisa, adalah yang siapa yang memang memiliki semua ini. 

Jadi nikmati, resapi dan jalani setiap pilihan dan yang sudah terjadi. Banyak hal yang akan dikemudian hari dihadapi, semua tidak menentu, dan semua tidak pernah dalam satu kepastian. Yang ada hanyalah sandaran di waktu yang tak pernah di tentukan, dan manusia menyebut nya sebagai takdir. 

Jika semua akan pergi dan berakhir, maka takdir akan menjadi saksi bisu bahwa manusia seperti aku dan kalian akan hidup dengan banyak kisah. Kita semua akan punya kisah masing-masing, dan terkadang pada suatu waktu kita akan terkoneksi, lalu kemudian terputus, dan kembali lagi ke kehidupan masing-masing. 

Memang, semua akan pergi dan berakhir. Namun, kita bukan fokus pada yang akhir, tetapi kita hidup saat ini, dan menjadi manusia untuk saat ini dengan usaha terbaik. Jika semua akan pergi, maka, jadilah manusia yang terbaik di masa kini, dan semoga di masa lalu ada hadiah terbaik menanti. 

Jika hadiah takdir di masa depan itu berupa kecewa, maka biarkan rasa sabar dan ikhlas menjadi obatnya. Namun, jika hadiah takdir di masa depan itu berupa bahagia, maka jangan sampai membuat kita candu dan lupa dengan semua waktu yang berjalan, nikmati secukupnya dan bereaksi secukupnya. Sebab, pada akhirnya, semua akan pergi, dan suatu masa akan berakhir.

Inilah yang harus dilekatkan kuat pada tahun 2025 mendatang, berjalannya sejauh semangat setiap orang. Percayalah, bahwa apapun yang pergi akan datang yang lebih baik, sebagaimana kepercayaan dalam agama yang mengajarkan tentang sikap optimis manusia menjalani kehidupan, semoga apapun yang berjalan pada tahun 2025 bisa secara apik, arif dan bijaksana di jalankan. 

Tahun 2025, mari tidak sekedar hidup, fahami bahwa semua akan pergi, kedatangan yang lebih baru dan lama pun membawa bahagia jelas adalah harapan setiap kita sebagai manusia. Namun, percayalah, sekuat jalan yang telah dijelajahi, bertemu dengan orang, tempat, dan apapun yang menjadi kepemilikan, pegang prinsip satu hal, bahwa semua hal ini akan berlalu pada waktunya. 

"Semua akan berlalu, tiada sedih dan bahagia yang abadi di dunia ini. Semua akan berlalu, seperti aku dan kamu yang berdatangan dan pada suatu masa akan siap atau tidak pergi, atau ditinggalkan"

Hidup itu penuh cerita, dan kitalah pendongeng handal dalam alur ceritanya. Hidup itu penuh kisah-kisah romantis, namun di balik sisi ada kisah tangis yang tak bisa kita abaikan. Sehingga begitu menarik hidup ini.

Tidak semua orang menderita selamanya, dan tidak semua orang melulu bahagia selamanya. Kita, jika percaya dengan takdir Tuhan punya porsi dan waktu untuk takdir masing-masing. Namun, semua itu kembali kepada setiap diri sendiri. Apakah mau memperjuangkan atau tidak. 

Kita punya satu pegangan yang kuat dalam keimanan, bahwa setiap hal yang terjadi hari ini, baik yang kecil sampai dengan besar adalah peran kita dan takdir dari Tuhan. Jika kita sejak awal menanam kan itu semua, maka rasa kecewa akan sedikit berkurang, dan rasa bahagia lebih banyak kita nikmati dengan bijaksana. 

Satu hal yang akan saya ucapkan sejak awal adalah semua hal akan berlalu, semua hal akan berjalan dan tidak ada yang selamanya singgah bersamamu. Semua berlalu seiring waktu dan bagaimana kita semua. Semua akan berlalu, dengan perjalanan yang kita pilih bagaimana dan kemana. Semua akan berlalu, dan apapun yang telah terjadi bukan sesuatu yang abadi. Sehingga, nikmati setiap hal itu dengan moment terbaik dan bijak, dan hindari rasa kepemilikan atas waktu yang bahagia dan benci atas rasa menderita. 

Jujur, kita tidak bisa lari dari hidup ini. Karena sejak kita menerima takdir hidup di bumi. Kita sudah dalam takdir yang begitu beragam. Sadar atau tidak, tahu atau tidak, dan mau atay tidak. Kita berada di kehidupan yang tak pernah sama kita jamin 100% seperti apa. Kita hidup dengan proses yang sangat panjang dan rumit, dengan beragam cara kita menebak takdir kehidupan. Kita hanya tahu satu hal dalam hidup, bahwa semua hal yang kita lalui, semua hal yang kita tertawakan, semua hal yang kita nikmati, dan semua hal yang kita takuti, akan suatu masa ia akan berlalu. 

Semua akan berlalu, dan kamu dan aku harus tau itu. Kita adalah sekumpulan harapan yang ingin sekali setiap hari memeluk kebahagiaan, dan berlindung dari penderitaan. Kita, dalam setiap harinya ingin sekali menikmati proses yang sangat panjang untuk sekedar berbahagia, entah sendiri atau bersama orang-orang tercinta. Namun berusaha menghindari rasa sakit dan kecewa atas diri yang gagal, atau selepas di kecewakan. 

Sebagaimana apa yang di ucapkan oleh seorang pemikir atau filsuf Yunani bernama Herakleitos, mengatakan bahwa hidup tidak pernah seperti hal yang sama setiap kalinya. Hidup, seperti bagaimana setiap waktu akan terus menerus berubah. Tidak ada yang menetap, semua moment, hal, dan apa yang ditemui dan dilakukan akan terus menerus berubah. Umur, seseorang, dan bahkan waktu pun akan berubah. Setiap orang tidak mungkin akan melewati sungai yang sama pada langkah kedua kalinya, sungai yang pertama bukan sama seperti sungai yang dilewati kedua. Karena, sudah banyak hal yang berubah setelah Melewati yang pertama. 

Adapun dalam kisah yang umum sekali di dengar, dimana seorang nabi sekaligus raja bernama raja Solomon atau raja sulaiman, ia memiliki satu cincin yang sangat terkenal diberikan oleh para Penasehat terbaiknya, dalam cincin itu tertuliskan "semua ini pasti berlalu". Sehingga disinilah nabi sulaiman memahami hidup dengan keberlimpahan harta tidak membuatnya sombong, melainkan menyadari semua itu hanya titipan, dan suatu masa yang tak diketahui, bisa saja Tuhan mengambil semuanya dalam sekejap mata. 

Semua akan berlalu, sebagaimana kisah dalam contoh sebelumnya. Kita semua, memahami bahwa hidup bukan soal bahagia, sedih, tawa, tangis, dan luka yang menetap. Tetapi, hidup adalah sebagaimana jauhnya kita dewasa menghadapi setiap masalah dengan bijak, dan seberapa faham atas kecukupan rasa syukur atas berbagai nikmat. Semua akan berlalu, dan semua akan berdatangan dan sekaligus ada masanya akan pergi

Semua itu adalah moment hidup yang telah Tuhan rencanakan untuk kita. Aku dan kamu adalah kita, dan setiap kita punya porsi dan waktu untuk semuanya, kusebut itu takdir dan kusebut cara menjemputnya dengan usaha.

Ditahun 2025 inilah moment ini perlu di bangun kembali, belajar menjadi manusia yang lebih dewasa, apa yang paling penting dari tahun 2025 adalah menjadi seorang manusia yang tumbuh dewasa dengan berbagai cerita-cerita bahagia dan luka. Semua beriringan, bersama bagai api yang membara. Namun jangan sampai melukai, melainkan memberikan kehangatan dalam kedinginan kehidupan. Belajar banyak hal, lalu dapatkan banyak hal juga. Karena hidup bukan sekedar hidup jika kita tidak ingin menjadi babi hutan yang sekedar hidup. Maka, maknai itu sejauh mungkin untuk tumbuh menjadi orang hebat di masa depan. 

Tahun 2025 ada harapan besar yang ingin di bangun penulis secara khusus, yakni tentang diri yang sudah berterima kasih menjalani tahun-tahun dengan beragam cerita. Sehingga tahun baru ini, ada kisah perjalanan seorang diri yang ingin terbang bebas, menghempaskan sayap tanpa takut merasa patah sayap, ketakutan pada marahnya seseorang, sampai dengan enggan takut merasakan kehilangan. Tahun 2025, mari menyiapkan diri untuk terbang seorang diri dengan versi terbaik dan sebaik-baiknya. 

"Seringkali, kebodohan ku lebih banyak menyiapkan bagaimana aku harus terus menerus bahagia daripada menyiapkan apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi rasa kecewa".

Aku ingin terbang dengan seseorang, keangkasa yang tak berujung pulang. Aku pernah terbang dengan tujuan tak karuan, hanya untuk soal cerita yang dikenang. 

Aku terbang dengan arus melawan. Tidak peduli entah hembusan seperti apa didepan mata. Aku nihil dan keras kepala membawanya terbang, setiap jalan terlihat warna indah. Lalu, kebagikan itu dengan seseorang bersamaku terbang, lalu kemudian, ia hilang sambil mematahkan sebelah sayapku hingga sekarang. 

Jujur, ada rasa luka yang hingga kini belum sembuh, luka itu bukan soal rasa sakit sayap patah, tetapi tentang kepergian. 

Aku kehilangan, bahkan cerita setelah perjalanan jauh ini. Bahkan keinginan terbang lagi sudah enggan, aku ingin pulang saja seperti dulu. Menjadi kanak-kanak yang tidak tahu malu untuk bercerita kesana kemari.  Sayap ku sudah patah oleh seseorang yang kuajak terbang tanpa ujung jalan, ia pergi, ia jauh dan tak akan kembali lagi. 

Tahun 2025 ini, dan bahkan tahun berikut nya, semoga Aku tak ingin lagi terbang bersama seseorang pun, aku ingin sendiri terbang dan tak ingin memulai bercerita lagi. Walaupun sayap itu telah sembuh, tetapi kepergian tentangnya masih sering kambuh. Memang, rasa jatuh cinta itu berat, bahkan untuk mengepakkan sayap untuk pertama kalinya bisa kulakukan, namun untuk kedua kalinya terasa berat.

Dan sekarang, Aku ingin terbang, tetapi tidak dengan seseorang pun di tahun baru ini. Ceritaku akan tentang diriku sendiri sekarang, aku ingin jauh dari orang-orang yang ingin ikut terbang bersama ku. Sebab cerita berbagi itu indah, kisah yang dilakukan bersama-sama itu menyenangkan, namun tidak dengan kepergian dan luka yang melekat kuat tanpa lupa. 

Aku benci kepergian, karena itu adalah soal lara bercampur kekecewaan, melekat kuat dengan hebat tanpa sembuh cepat. Jujur saja, aku bingung untuk duduk menyalahkan siapa dalam situasi itu jika terjadi, sehingga tahun 2025 ini aku ingin terbang seorang diri. Aku hanya ingin terbang sekarang, dan tak ingin lagi ada seseorang bersama ku, bahkan ketika mereka memaksakan nya. 

Aku tau, semua tidak akan berjalan baik-baik saja. Tetapi, semoga semua yang telah terjadi hari ini dan masa lalu adalah perjalanan pelajaran. Bahwa, apa yang datang akan pergi, dan apa yang telah kita inginkan belum tentu bisa dimiliki. 

Aku tersadar, apa yang disebut bahagia tidak akan selalu abadi. Semua akan naik turun dalam intensitas hidup, setiap orang dan termasuk aku berada pada keadaan itu, bahwa hidup dengan keinginan dan kebahagiaan adalah harapan besar selama-lamanya, lalu lupa akan rasa luka. Sehingga, aku lebih banyak menyiapkan bagaimana aku harus bahagia daripada menyiapkan apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi rasa kecewa. 

Itulah aku, senang dengan banyak hal. Lupa dengan sedikit hal yang membuat banyak cerita mulai luput dan layu. Kisahku sekarang tidak seperti dulu, aku bisa terbang entah jauh kemana, tetapi tidak bersama seseorang. Aku hanya ingin sendiri, biarkan kisah ini berjalan dengan sendiri. 

Aku benci semua tentang kepergian dan kehilangan. Aku benci tentang rasa bahagia yang berujung kekecewaan. Aku benci hal hal tentang kesedihan yang sebelumnya aku dambakan bahagia setiap massa. Dan aku benci harapan soal banyak hal, termasuk tentang rasa yang kubangun untuk seseorang. Pada keinginan tahun baru inilah, semoga, suatu masa yang akan datang. Aku melupakan semua itu, mulai menjadi kanak-kanak yang penuh ceria dan cerita. Tanpa rasa takut untuk bertemu orang-orang baru, tumbuh jadi dewasa yang ceria setiap waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun