Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Satu tambah satu sama dengan dua

27 Desember 2024   12:17 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah angka akan terus berkembang dengan kebenarannya ketika ada suatu pembenaran yang mendorong untuk dibenarkan. Artinya bahwa setiap angka baik itu angka tunggal yang tidak bisa ditambahkan sehingga menghasilkan yang diinginkan itu tergantung Bagaimana simbol itu menentukannya. 

Simbol seperti perkalian pengurangan pertambahan dan pembagian adalah simbol simbol yang menunjukkan Bagaimana perubahan dari angka. Akibatnya munculnya sebuah konsep kualitas ataupun kuantitas yang disepakati dari ilmu pengetahuan itu berasal dari kalkulasi antara kooperatif secara kolektif Antara simbol dan angka angka yang diinginkan.

Redudansi yang terjadi pula bahwa setiap tanda-tanda dalam simbol itu tergantung keinginan dari subjek. Subjeklah yang ingin mereduksi ataupun menambahkan sebuah makna ketika konsep dan kata itu dibuatkan ke dalam 1 buah problematika. Problem tersebut pula bisa hadir ketika bisa dikembangkan secara gradual memandang sudut-sudut holistik. Dan tak lupa pula sudut sudut tersebut tergantung bagaimana setiap angka itu dipengaruhi oleh bagian luarnya. 

Ibaratkan angka 1 akan berbeda dengan angka -1. Sebab dua hal angka tersebut memiliki persamaan namun ini menjadi pembeda ketika ada simbol yang menyamakan nya. Angka 1, merupakan sebuah angka yang bernilai positif dan bisa di progres kan ke depan sehingga memunculkan angka angka yang lebih seperti angka 2,3,4.... 

Kemudian angka-1 merupakan angka yang bernilai negatif disebabkan jika angka tersebut bernilai tambah maka akan mengalami pengurangan seperti contoh menjadi angka 0,1,2.3.... distingsi seperti ini terjadi dikarenakan ada simbolisasi yang mempengaruhinya. Pengaruh dari simbol memang merupakan dampak dari yang dipikirkan.

 PROBABILITAS ANGKA 1

Yang selalu dibingungkan oleh manusia adalah Kenapa harus angka 1 menjadi nominal paling awal dalam sebuah angka. Terkadang angka 1 menjadi awal dari sebuah pertemuan angka-angka selanjutnya. Tanpa angka satu tidak akan muncul angka seterusnya dan tidak akan ada angka sebelumnya. Angka 1 merupakan angka yang membentuk segala prospek prospek sebuah matematika.

Ini artinya angka 1 memiliki peran utama dalam pembentukan. Jika kembali ke sebuah probabilitas paling awal, peran 0 di dalam angka apa?, Maka jawabannya ialah angka nol merupakan jenis angka yang memang tidak memiliki karakteristik yang jelas. Namun angka nol bisa mengubah segalanya menjadi sebuah fundamental. 

Jika angka 0 diurutkan sebanyak 1 hingga tak terhingga, tanpa melibatkan angka-angka lainnya. Maka angka nol tidak memiliki arti. Namun jika angka nol berada dalam angka selain. Baik ia berposisi kedalam sebelum ataupun sesudah angka selain dirinya. Maka perannya sangat sangatlah besar.

Jika kita kembali ke dalam angka satu, maka peran angka satu adalah peran paling utama dalam sebuah angka yang cenderung bisa menciptakan sesuatu dalam bentuk kuantitas. Artinya bahwa angka 0 akan menjadi lebih berarti jika berada dalam angka lebih dari 1 keatas. 

Manusia memang terkadang melupakan angka 1 sebagai angka yang paling fundamentalis dan primordial. Namun jika kita perhatikan secara awal dan memperhatikan Bagaimana analisis analisis dan peran angka satu. Maka itu adalah kemudahan bagi setiap umat manusia untuk menjalani sebuah problematika yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun