Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jatuh Cinta Dengan Masalah Tidak Seindah Jatuh Cinta Di Film-film

20 Desember 2024   11:13 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada masalah yang abadi. Bahkan, kisah cintamu saja bisa berakhir. Jadi, semua masalah kita tentu punya akhir. Tapi, entah itu kapan berakhir"

Cintailah masalahmu, sebagaimana ketika kau mencintai seseorang, namun ia pergi. Cintailah masalahmu, seperti bagaimana kau hidup dengan bergandengan setiap masa dengan setiap masalah. Dan memang, takdirMu, dan takdir kita semua adalah memiliki masalah. 

Hidupmu tidak mungkin tidak ada masalah, tetapi hidup yang bermasalah adalah hidup yang tidak pernah menyelesaikan masalah. Maka, cintailah masalahmu, sebagai kamu akan berharap semua yang terjadi akan berlalu. Dimana, masalahmu juga sebagai tamu, yang akan kapan hari tiba-tiba datang, dan suatu masa akan pergi dari kehidupan mu. 

Masalah, memang tidak akan berhenti datang. Setiap orang pasti akan memiliki masalah, tiada manusia yang tidak memiliki masalah, manusia dengan versi masalah nya Masing-masing punya porsi sesuai dengan kemampuan. Jika orang-orang beragama percaya, masalah adalah ujian untuk hidup di dunia tipu-tipu ini. Masalah merupakan atribut yang mengisi warna dari hidup di dunia ini, dan manusia harus menyadari bahwa ketika mereka memiliki masalah. Maka, ada untung dan rugi. 

Kehidupan manusia selalu terkait dengan masalah, jika ditanyakan apa itu masalah?. Maka jawab saja "masalah adalah gangguan terhadap manusia yang diuji untuk seseorang semakin tumbuh dewasa". Jawaban ini jelas idealis, namun begitulah cara kita memahami masalah untuk lebih bijak. Karena, manusia adalah mahkluk pemakna, masalah sekalipun juga punya makna. 

Cintailah masalahmu, maka kau akan dicintai oleh masalah itu sendiri. Cintailah masalahmu, maka seperti bagaimama kau mencintai orang-orang itu, namun kau ditinggalkan dengan tipu daya sebagaimana kau tinggal di dunia tipu-tipu. Mencintai masalahmu berarti memberitahu, bahwa kau sudah dewasa dengan ujian banyak hal. Masalah, hanyalah atribut kehidupan, dan bisa dihadapi dengan hati yang tenang. Jika kondisi seperti demikian, maka mencintai masalah sendiri berarti masalah itu akan malu-malu, lalu kemudian pergi. 

Memang ini terdengar sangat konyol dan tidak pasti. Namun, begitulah hidup, apa yang pasti ku tanyakan?. Manusia dihadapi dengan banyak masalah, sehingga banyaknya masalah itu bukan dikumpulkan, ditabung lalu suatu masa diteriaki sebagai sampah, kotoran dan bahkan hantu kehidupan. Tetapi, lihatlah, siapa manusia yang tidak punya masalah. Nabi dan rasul yang berada pada posisi kekasih Tuhan pun punya masalah. Jadi, manusia seperti kita, sebut saja manusia biasa juga punya masalah dengan versi Masing-masing. Sehingga, untuk bijak memahami gerak masalah itu, maka cintailah masalah itu untuk dicintai balik dengan rasa malu masalah untuk mendekatimu, lalu ia pergi meninggalkan bekas berupa kita sendiri yang sekali mendewasa. 

Ingatlah, setiap masalah akan ada solusi. Tetapi, solusi hadir bukan saat itu juga, atau bahkan di siapapun. Tetapi, solusi dalam masalah akan hadir ketika seseorang benar-benar mencari nya, mereka memahami hidup dengan penuh masalah, bahkan setiap kali manusia memutuskan untuk hidup, maka itu adalah masalah sebagai sebuah tanggungjawab. Berbagai hal dalam hidup, adalah sisi-sisi yang masih menjadi misteri. Manusia, hidup dengan masalah yang dibuat sendiri atau bahkan datang tanpa diundang. Seperti bagaimana kita jatuh cinta yang tiba-tiba datang, seperti itu juga masalah tiba-tiba datang. Persamaan jatuh cinta dengan masalah adalah kedua-duanya datang  dengan menumbuhkan seseorang untuk semakin dewasa hanya dengan satu pertanyaan, "Bagaimana kita memahami semuanya? "

Cintailah masalahmu, sebagaimana kau memahami semua akan berlalu. Cintailah masalahmu, sebagaimana ketika orang-orang mencintaimu, semua akan pergi, termasuk kamu sendiri yang akan pergi. Dan cintailah masalah mu, karena tidak semua orang bisa jatuh cinta dengan kasih sayang, maka, kutawarkan jatuh cintalah dengan masalahmu sendiri. 

Jatuh cinta saja dengan masalahmu, seperti bagaimana kau menonton fim-film percintaan dan kehidupan. Bahwa, ada akhir bahagia di sana yang menunggu. Jatuh cinta dengan masalahmu, sebagaimana tidak seindah jatuh cinta di fim-film. Meski itu hanyalah sebuah settingan, Tetapi percayalah satu hal dalam hidup, semua tentang kehidupan dijalani ini juga akan berlalu, masalahmu, ceritamu, tawamu, sedihmu, dan segala keluh kesah dan lakon bahagia mu akan berlalu. Jadi apa yang harus di abadikan secara lirih sedih dan tawa berlama-lama di hidup ini?, jika semuanya akan berlalu, hanya menunggu waktu dan kita sendirilah yang mengisahkan hidup ini dengan versi terbaik kita. Oleh karenanya, jatuh cinta lah pada masalahmu, jangan sampai kau jatuh cinta dengan masalah orang lain lebih dulu. Karena, masalah mu adalah cara Tuhan untuk mendewasakan dirimu yang lemah dan lunak ini. 

Bisa gak bisa, bisakan saja. Mau gak mau, mauin saja. Dan berat gak berat, lakukan saja. Semua ada batas dan Tuhan tidak memberi cobaan kepadamu umat manusia melebihi kapasitas kemampuannya. Jadi percayalah, cintai dirimu dengan mencintai banyak hal, termasuk takdir yang dipenuhi gigitan-gigitan masalah.

Cara Jatuh cinta dengan masalah sendiri adalah mencintai takdir, Amor fati. Dengan cara ini, seseorang akan memahami bahwa apapun yang terjadi pada setiap kita dalam masalah yang datang, bukan abadi dan tidak ada solusi. Sehingga, mencintai takdir berarti memahami bahwa setiap jalan yang telah dilewati dengan bijaksana adalah jalan terbaik. Sehingga ketika ada masalah di sana, maka dilakukan pertama kali memahami bahwa tidak semua apapun itu berjalan baik-baik saja. Lalu, hadapi masalah itu dengan versi Masing-masing. 

Cintailah masalahmu, mungkin suatu saat ia akan pergi. Lalu, kau bisa bercerita dengan bangga. Telah melalui banyak masalah dengan bijaksana, lalu mengabari kepada dunia kau semakin tumbuh dengan siraman masalah dan cahaya hidup mencintai takdirMu sendiri.

"Mencintai masalah adalah bagaimana mencintai takdir. Salah satu cara mencintai takdir masalah adalah jalani, dan bisikan dalam hati bahwa semua masalah akan berlalu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun