"Apa yang telah kita maknai tentang cinta adalah apa yang sedang kita usahakan dalam memaknai kehidupan. Namun seringkali keduanya tertukar. Seseorang rela mati demi cinta, padahal cinta itu sendiri muncul dan tersebar luas dari setiap yang hidup"
Kita butuh cinta, tetapi kita lebih butuh soal hidup.Â
Perkenalkan, aku adalah penikmat cinta, setiap hari, aku dan sepuluh jemariku berdansa pada kata-kata cinta. Setiap masa, aku berhasil menembus makna cinta dengan berbagai bahasa. Aku bukan penyair, apalagi ahli dalam soal cinta. Namun, aku adalah manusia yang ingin hidup dengan cinta.Â
Aku butuh cinta, namun tak pernah sama sekali memahami apa itu cinta?, aku di banjiri dengan rasa kasih sayang, kepedulian, rasa hormat, keselarasan, keharmonisan, yang menurutku itu adalah cinta bagiku. Namun jika kau tanyakan apa itu cinta?, maka aku lebih baik membungkam seribu kata, karena bagiku cinta adalah hidup, dan sebagaimana aku hidup akan selalu membutuhkan cinta.Â
Tetapi pada dasarnya...Â
Aku lebih membutuhkan hidup daripada cinta. Karena, aku ingin selalu bisa hidup bersama banyak orang, bermanfaat, lalu kemudian mencintai sepanjang hayat orang-orang yang ku cintai. Aku hidup, maka aku bisa meladeni setiap tatapan orang-orang yang menginginkan ku, aku bisa bercengkrama, bertukar cerita, sampai dengan saling bertutur kata tanpa habis-habisnya jika aku tetap hidup. Namun, jika hanya mengandalkan soal cinta, maka bisa saja beberapa waktu aku sudah mati kelaparan setelah berfikir keras cinta seperti apa yang mengenyangkan.Â
Aku butuh hidup, namun menginginkan cinta. Aku ingin hidup serasional mungkin, bisa bertahan sepanjang hari tanpa takut rasa lapar menghampiri setiap hari. Aku butuh hidup, dan harus tetap hidup. Untuk bisa mengabari kepada orang-orang tercinta, bahwa aku bisa membahagiakan mereka semua.Â
Aku tak ingin, hanya cinta saja. Aku tak Ingin hanya persoalan kata-kata membela cinta dan mati demi nya. Aku butuh cinta, namun lebih membutuhkan hidup untuk jatuh cinta. Hingga, aku ingin hidup di penuhi dengan cinta yang aku perjuangkan, dan aku ingin orang-orang yang ku cintai hidup bahagia tanpa harus merasa dalam penjara cinta yang menjadi beban.Â
Aku ingin, cinta itu hadir dalam hidup. Hidup yang menurut versiku tidak ada lagi penderitaan berkepanjangan karena cinta yang terlalu larut. Aku ingin, cintaku bisa tumbuh dan menghidupkan banyak orang. Hidup sepanjang hidup dengan bahagia, tidak sekedar hidup karena cinta, namun cinta itu akan hadir karena aku hidup dan melahirkan nya. Â
Aku membutuhkan hidup dan menginginkan cinta. Sebab hanya cinta yang membuat hidup ini bermakna, namun aku tak ingin perih dan lumpuh karena cinta yang salah memahami. Aku ingin, cinta tumbuh dari hidup yang telah kubangun, kemudian kupilih dan berkembang menjadi bahagia.
Aku butuh cinta, sembari itu adalah kebutuhan keduaku. Aku tak bisa berbohong, kalau aku sangat membutuhkan cinta. Jika kau tanyakan alasan nya apa?, jawaban ku tidak tahu, dan tak pernah tahu mengapa aku membutuhkanya.Â
Namun satu hal yang pasti, aku hidup dengan penuh gejolak drama, hidup dengan sistem yang tidak bisa aku patahkan, aku hidup dengan berbagai warna drama yang dipenuhi suka cita yang kadang aku harapan, dan lebih banyak tak ku harapkan.Â
Cinta, adalah alasanku hidup, dan bisa tumbuh dan tertawa bersama orang banyak, atau bahkan aku sendiri yang tertawa karena rasa hidup yang sudah aku penuhi. Aku membutuhkan cinta, namun itu tidak ada arti jika aku tak hidup untuk mengusahakan versi cintaku seperti apa.Â
Maka itu, biarkan aku mencintai caraku hidup, seperti sebagaimana cintaku terhadap hidup. Aku mencintai banyak orang, dan bahkan yang disebut tak berwujud aku sangat cintai. Begitu aneh dan unik dari cinta, yang membuatku seringkali terpana, benar atau tidak bentuk cinta itu seperti ini?.Â
Aku selalu ragu, namun tekadku pula yang menguatkan, bahwa cinta adalah persoalan hidup, sehingga hiduplah yang harus pertama aku langkahi, lalu setelah itu semua. Aku akan menggaris benang membentang sejauh alam semesta terlihat dengan rasa cinta ini.
"Jika hidupmu adalah soal cinta. Maka sayangilah hidupmu untuk tetap bisa menikmati jatuh cinta setiap tempat, orang dan waktunya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H