Aku butuh cinta, sembari itu adalah kebutuhan keduaku. Aku tak bisa berbohong, kalau aku sangat membutuhkan cinta. Jika kau tanyakan alasan nya apa?, jawaban ku tidak tahu, dan tak pernah tahu mengapa aku membutuhkanya.Â
Namun satu hal yang pasti, aku hidup dengan penuh gejolak drama, hidup dengan sistem yang tidak bisa aku patahkan, aku hidup dengan berbagai warna drama yang dipenuhi suka cita yang kadang aku harapan, dan lebih banyak tak ku harapkan.Â
Cinta, adalah alasanku hidup, dan bisa tumbuh dan tertawa bersama orang banyak, atau bahkan aku sendiri yang tertawa karena rasa hidup yang sudah aku penuhi. Aku membutuhkan cinta, namun itu tidak ada arti jika aku tak hidup untuk mengusahakan versi cintaku seperti apa.Â
Maka itu, biarkan aku mencintai caraku hidup, seperti sebagaimana cintaku terhadap hidup. Aku mencintai banyak orang, dan bahkan yang disebut tak berwujud aku sangat cintai. Begitu aneh dan unik dari cinta, yang membuatku seringkali terpana, benar atau tidak bentuk cinta itu seperti ini?.Â
Aku selalu ragu, namun tekadku pula yang menguatkan, bahwa cinta adalah persoalan hidup, sehingga hiduplah yang harus pertama aku langkahi, lalu setelah itu semua. Aku akan menggaris benang membentang sejauh alam semesta terlihat dengan rasa cinta ini.
"Jika hidupmu adalah soal cinta. Maka sayangilah hidupmu untuk tetap bisa menikmati jatuh cinta setiap tempat, orang dan waktunya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H