"Rasa malu bukan persoalan mengalah, bukan pula persoalan tidak mampu. Tetapi ini adalah persoalan siapa yang lebih dewasa" W
Saya tidak mengerti arti rasa malu. Ini bukan soal pernyataan penjelasan, atau bahkan hanya bualan kata saja. Tetapi, ini adalah soal kita semua, dimana, kita tidak sama sekali mengerti arti "rasa malu".
Kita, semua telah menguburkan rasa malu di dalam kesombongan. Kita, merasa bahwa rasa malu dimiliki oleh orang-orang rendah saja. Setiap saat, kita menjauhi sikap rasa malu, dengan mengupayakan hadir rada percaya diri. Namun menjadi pertanyaan, seberapa percaya diri kita terhadap sesuatu hal, sehingga kita menghindari rasa malu sebagai sebuah pilihan?.Â
"Rasa malu mengajarkan setiap orang untuk berkata selayaknya menjadi manusia, bukan seorang dewa".
Kita harus sadar, secara totalitas kita semua adalah manusia. Seorang mahkluk diciptakan dengan kemampuan berfikir, sekaligus adab untuk hidup secara sosial. Rasa malu penting untuk seseorang menghargai setiap perbedaan, menghormati setiap keputusan, dan berbuat bijaksana dalam setiap ketidaksepakatan.Â
Rasa malu penting, untuk merasa salah ketika berbuat tidak benar, merasa siap kalah jika tidak mampu melakukan, dan merasa menyerah jika sudah dalam titik lelah berjuang. Kita punya rasa malu, ungkapkan, katakan, dan nyatakan.Â
Setiap rasa malu yang kita hadir kan pada waktu yang tepat adalah cara kita hidup dengan tepat. Rasa malu bukan melulu soal merendah, tetapi tau tempat dimana seseorang untuk siap mengalah, menyerah, dan meminta bantuan.Â
Rasa malu itu penting, dalam persoalan hidup yang penuh gairah misteri, penuh tanda tanya yang tidak pernah ditemukan kunci. Rasa malu adalah kenyataan hidup yang meski harus di jalani, nikmati dan lakukan setiap proses dengan cara yang sebaik mungkin.Â
Kita adalah manusia, sama, serta setara. Kita adalah manusia, punya versi terbaik dan waktu terbaik kita. Hidup kita sangat berarti dan sangat penting tentu, sehingga menduduki rasa malu dalam hidup adalah cara kita menghargai diri.Â
Rasa malu bukan berarti merendah-rendahkan diri pada keadaan paling bawah, namun berusaha memanusiakan diri tanpa harus merasa lebih baik dan sombong diri.Â