Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemerintah Indonesia Harus Belajar Banyak dari Layanan "Santo Suruh"

8 September 2024   20:10 Diperbarui: 8 September 2024   20:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit menemukan benar-benar pemimpin jujur, adil, serta mendengar apa yang diinginkan publik.

 Seorang pemimpin Indonesia haruslah mereka memiliki ketegasan, integritas, transparansi, akuntabilitas, kharisma, serta mendengar partisipasi publik. 

Memang, tidak menemukan pemimpin yang berkompeten dalam menjalankan kekuasaan. Namun minimal, setidaknya pemimpin di Indonesia tidak ahli berpolitik, namun mereka peka terhadap kepentingan publik.

 Kepentingan publik adalah segala urusan berkaitan dengan individu, komunal dan masyarakat di sebuah negara. Keinginan dan permasalahan publik tentu menjadi tugas pemerintah, sehingga pemerintah harus membuat kebijakan yang bijaksana untuk mengatasi kebutuhan dan permasalahan yang terjadi. Salah satunya ia mendengar, dan sekaligus menjalankan apa kepentingan dari rakyat.

 Jikapun bisa, masyarakat Indonesia akan mencari pemimpin yang benar-benar peduli atas kepentingan publik dalam membuat kebijakan publik. Bisa saja mereka membayar dengan harga mahal seorang pemimpin, namun mereka bersifat profesional, tepatnya mereka dibayar untuk mengurus rakyat. Salah satunya ialah jasa santo suruh. 

Santo Suruh adalah layanan jasa suruhan yang telah berdiri selama 5 tahun. Sebagai pendiri Santo Suruh, Susanto ingin anak muda karang taruna bisa memanfaatkan peluang usaha sekecil apapun.

Santo suruh adalah sebuah komunitas yang mana mereka terdiri dari orang-orang yang mau di suruh untuk melakukan sesuatu hal, dengan tuntas kemudian setelahnya di bayar. 

Karakteristik di dalam pekerja santo suruh adalah "kerja keras, mau kerja, tidak malu kerja, semangat, disiplin, jujur, dan ulet"

Meskipun mereka tidak memiliki ahli dalam satu bidang tertentu. Tetapi, mereka ingin bekerja apapun dengan semaksimal mungkin, dengan upah yang sesuai.

 Seorang pemimpin di Indonesia perlu belajar dari orang-orang yang bekerja di kemitraan "Santo suruh". Mereka mau bekerja, mendengarkan apapun yang mereka suruh. Meski itu bukan di bidang mereka. 

Walaupun mengharapkan uang dari pekerjaan itu tanpa keihlasan membantu, setidaknya mereka melakukan pekerjaan mereka dengan sungguh-sungguh dan mau bekerja sampai selesai, kemudian di upah di akhir kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun