Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kritik atas Kritik Stigma Perempuan Berhijab

7 Agustus 2024   11:23 Diperbarui: 7 Agustus 2024   11:57 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest/s u z a n n e

Dalam konteks ini, penting untuk tidak menghakimi seseorang hanya berdasarkan penampilannya. Hijab adalah simbol ketaatan dan kesadaran seorang Muslimah terhadap ajaran agamanya, tetapi perilaku seseorang mencerminkan lebih banyak aspek daripada sekadar pakaian. 

Masyarakat perlu lebih memahami bahwa setiap individu memiliki perjalanan spiritual dan pemahaman agama yang unik. Kita harus mendukung dan menghormati pilihan setiap perempuan dalam menjalankan ajaran agama mereka, baik mereka memilih untuk berhijab atau tidak. 

JADINYA... 

Hari ini, perempuan berhijab di sosial media menggunakan sosmed untuk keuntungan mereka. Banyak para artis, penyanyi, seniman, dance yang berhijab. Mereka kesemuanya itu adalah perempuan berhijab yang menutupi aurat, namun bukan berarti dalam kesalahan tertentu dalam islam yang dilakukan, bukan masalah hijab yang disangkutpautkan. Seperti persoalan joget tik tok yang eksis hingga kini, dimana para perempuan berhijab berjoget, dan komentar buruk selalu dilayangkan adalah "hijab". 

Stereotip seperti ini sudah mengakar, namun hal baik pula jika komentar itu dilayangkan dalam bentuk saling menasehati sesama saudara seagama untuk menjaga perilaku. Bukan menjustifikasi perempuan berhijab harus menjadi perempuan kaku, tidak boleh apa-apa, wajib mencerminkan akhlak islam. Karena seperti apa yang dikatakan sebelumnya dalam pandangan penulis, bahwa hijab berfungsi utama menutupi aurat, bukan menjamin ibadah dan perempuan untuk berakhlak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun