Setiap dusun seperti bagian dari puisi alam yang diukir dengan penuh keindahan, mengalir seperti riak air sungai yang menari di antara bukit dan lembah. Ada magis dalam bagaimana 37 Rukun Tetangga (RT) di desa ini menjadi pilar penghubung, menyatukan sejuta kisah dan warna dalam alunan kehidupan. Luas tanah yang dimiliki oleh Desa Sakra Selatan, sebesar 591,33 ha/m2, bukan hanya sekadar angka, melainkan pangkalan kehidupan yang memberikan kehidupan bagi masyarakatnya. Di setiap gugus tanahnya, tumbuh kehidupan yang merangkai cerita kebersamaan dan keberagaman.
Sebuah panggung kehidupan menghampar luas di Desa Sakra Selatan, dihiasi oleh 7,574 individu yang membentuk harmoni eksistensi. Dalam genggaman 2,552 kepala keluarga, desa ini membangun struktur sosial yang kokoh, menjadi landasan bagi perjalanan setiap keluarga dan jejak langkah masyarakatnya. Di antara mereka, 2,560 laki-laki dan 5,014 perempuan saling menyiratkan kisah hidup yang beragam, menari dalam keselarasan perbedaan. Usia menjadi alur waktu yang meliuk-lekuk di desa ini, dari riang gembira 600 anak usia 0-6 tahun hingga kebijaksanaan yang terpancar dari kelompok usia yang lebih tua. Mereka adalah pemelihara api peradaban yang menyala, pewaris nilai-nilai luhur yang mengakar dalam budaya setempat. Setiap KK adalah bintang yang bersinar di langit malam desa, menyinari dan membimbing langkah-langkah generasi penerusnya. Dalam kehidupan sehari-hari, Desa Sakra Selatan adalah simfoni harmoni, diiringi oleh kicau burung yang riang, menyambut harapan baru yang membawa kedamaian dan kebahagiaan. Desa sakra selatan bukan hanya sebatas wilayah administratif, tetapi sebuah komunitas hidup yang merajut jalinan persaudaraan di tengah keindahan alam Lombok Timur.
Mata pencaharian di Desa Sakra Selatan seperti alunan musik yang terdiri dari berbagai nadanya. Dengan 1,424 orang menggenggam profesi petani, 1,646 orang menaruh hati pada dunia buruh tani, dan 193 orang menjelma sebagai buruh migran laki-laki, desa ini melukiskan keberagaman dalam setiap sisi aktivitas ekonominya. Sebagai seniman desa, PNS, pedagang keliling, dan berbagai profesi lainnya, sebanyak 3,441 individu menari dalam keindahan kompleksitas kehidupan.
Dalam buku catatan pendidikan yang membuka jendela pengetahuan, terlihat variasi cerita hidup dari usia 3 hingga 56 tahun di Desa Sakra Selatan. Ada 348 anak usia 3-6 tahun yang belum menyentuh dunia TK, 46 anak yang merangkak pertama kali dalam pendidikan tingkat TK, dan 5,068 individu lainnya yang menari dalam lorong pendidikan dari SD hingga S-3 dan tamat SLB A, B, C. Setiap kisah pendidikan adalah lukisan kata-kata yang mencerahkan dan menginspirasi, mengukir jejak pencapaian di bawah langit Desa Sakra Selatan yang menyaksikan pertumbuhan setiap pribadi.
REFLEKSI : BAGAIMANA SEBUAH PERJALANAN DESAKU
Dalam rimbunnya kehidupan Desa Sakra Selatan, harmoni terpancar melalui keadaan dan potensi sumber daya alam yang melibatkan beragam elemen sebagai pilar kehidupan masyarakatnya. Sumber daya alam non-hayati, yang meliputi air, lahan, udara, dan bahan galian, membentuk landasan kokoh dalam mengelola keberlanjutan dan kesejahteraan desa ini. Seperti sebuah simfoni alam, sumber daya air, dengan segala keunikannya seperti air tanah (akifer), mata air, sumur gali, sumur pompa, PAM, dan air permukaan, menjelma menjadi pemandu utama kehidupan sehari-hari.
Meskipun desa ini dipenuhi dengan tantangan keterbatasan sumber daya air, namun upaya pengelolaan yang mengagumkan hadir dalam bentuk sistem pengairan yang tumbuh dari kebijakan pembangunan bendungan. Sistem ini menjadi pelengkap utama dalam memastikan persawahan dapat dihidupi dengan baik, memungkinkan petani dan buruh tani, terutama yang mengabdikan diri pada tanaman tembakau dan padi, untuk menari-nari dalam kebahagiaan panen yang melimpah. Keberadaan berbagai sumber air, seperti sumur gali dan sumur pompa, menjadi lambang nyata komitmen desa dalam mempertahankan ketahanan pangan dan kemakmuran ekonomi lokal.
Di samping peran gemilang sumber daya air, lahan juga tampil sebagai tokoh utama dalam drama keberlanjutan pertanian Desa Sakra Selatan. Dengan mayoritas penduduk yang menekuni profesi sebagai petani dan buruh tani, seni pengelolaan lahan menjadi kunci keabadian pertanian yang lestari. Sumber daya hayati, seperti perkebunan dan hortikultural, menambahkan nuansa keindahan bagi desa ini. Tanaman tembakau dan padi, bagaikan bunga-bunga cantik, menjadi bintang utama dalam panggung pertanian, memberikan kekayaan dan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat.
Udara yang bersih dan lingkungan yang terjaga menjadi lukisan estetik dalam menjaga kualitas hidup di Desa Sakra Selatan. Kesadaran akan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan termanifestasikan dalam setiap langkah untuk menjaga keseimbangan ekosistem desa, sebuah tarian kehidupan yang selaras dengan kegiatan pertanian dan pengelolaan sumber daya alam lainnya.
Namun, dalam seni pengelolaan bahan galian, desa ini memerlukan pandangan bijak untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan. Keterlibatan masyarakat sebagai seniman alam ini akan menjadi kunci harmoni, memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan yang damai di masa depan. Melalui ekspresi keberlanjutan ini, Desa Sakra Selatan berupaya tumbuh sebagai karya seni yang seimbang, sebuah tempat di mana kebutuhan manusia dan pelestarian alam saling memeluk dalam keindahan yang abadi.
MENURUTKU....Â