Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Manusia adalah Sejarah Berpikir

23 Mei 2023   16:39 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:22 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: elif / Pinterest

Tidak ada kesulitan berlevel tinggi untuk tidak mampu dibantahkan bahwa manusia adalah mahkluk berfikir. Akan tetapi proses berfikir manusia hari ini merupakan hasil buah sejarah manusia yang dipelajari. Banyak faktor lain pula penyebab dari eksistensi manusia, akan tetapi paradigma palingan mendasar yang perlu menjadi catatan bahwa manusia eksis dari bagaimana mereka hidup bersama dan menciptakan komunitas besar, komunitas tersebut terdoktrin dengan berbagai isme-isme disepakati.selanjutnya dikembang kan, diverifikasi, bahkan proses falsifikasi selalu terjadi dalam proses yang cukup sederhana pada masa itu. 

KONLUSI

sejarah manusia adalah sejarah berfikir. Dengan jelasnya bahwa Manusia merupakan makhluk yang mampu untuk membentuk hal sesuatu yang lebih baru dan menciptakan keadaan tertentu dalam kehidupan. Mereka memiliki kontrol dan privilege sebagai spesies paling unggul dari spesies yang lain. Mereka mencapai fase itu salah satu sebabnya ialah karena mereka selalu belajar dari sejarah dan menggunakan akal sebagai instrument tafsir mengenai hari ini dan esok. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun