Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belajar Filsafat dan Mempraktikkan Keseharian bersama Immanuel Kant

9 Mei 2023   09:36 Diperbarui: 9 Mei 2023   09:41 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat adalah sebuah metode menemukan keseharian. Definisi ini memang jarang dikemukakan, akan tetapi definisi secara jelas dan terang ini sempat juga di proklamasi oleh Socrates, Plato, thales, anaximender, Ibnu Rusyd, Rene Descartes maupun Immanul kant. 

Filsafat membawa manusia kedalam keseharian dengan satu tantangan, yakni ragu untuk mencari. Orang-orang yang menggunakan filsafat sebagai metode atau cara hidup, memiliki prinsip-prinsip hidup bahwa "segala sesuatu yang di hadirkan, baik dikatakan sebagai doktrin haruslah dicek keberadaan kebenaran nya terlebih dahulu. Sebab, manusia yang meragu untuk mencari adalah manusia yang sebenar-benarnya menggunakan akal".

Perlu dikatakan kembali, setiap filsuf memiliki kekhasan didalam hidupnya, seperti thales yang ahli dalam geometrik, astronomi sekaligus seorang filsuf kosmologi. Thales percaya bahwa ketika seseorang berkehidupan dengan lebih mengandalkan rasional, mereka bisa mengatasi hidup dengan lebih baik. Begitupun Socrates, bapak filsuf terbesar sepanjang massa ini mempraktikkan hidup sederhana, tapi berbobot. Karena kesederhananya membawa Socrates kedalam kebijaksanaan nya, karena darinya masyarakat yunani mulai meninggalkan kepercayaan.

 Socrates memiliki prinsip hidup yang bisa dipraktikkan saat ini, manusia selalu berada pada ketitik tidaktahuannya, namun mereka memutuskan untuk berusaha tahu yang padahal itu hanya ikut-ikutan semata. Sehingga, perlulah untuk menguji hidup dengan mempraktekkan bahwa hidup yang dipertanyakan adalah hidup yang selayaknya dihidupkan. Karena dari sana lah kita memahami bahwa dunia yang kita miliki bisa dirangkai dengan tidak melibatkan mitos-mitos yang membuat manusia bodoh. 

 Adapun banyak filsuf seperti Thomas Aquinas, Diogenes, Marcus Aurelius, epictetus, seneca, dlsb yang menggunakan filsafat sebagai metode cara hidupnya. Mereka percaya bahwa filsafat membawa mereka kepada kebijaksanaan, akan tetapi pandangan setiap mereka berbeda-berbeda, prinsip hidup mereka berbeda-beda. Akan tetapi mereka memiliki tujuan yang sama, tak lain dari kebahagiaan, kebenaran dan pengetahuan. 

 KESEHARIAN KANT DALAM IMPLEMENTASI FILSAFAT NYA

Jika melihat bagaimana keseharian dari Immanuel kant. Menceritakan kisah kehidupan Kant itu tidak terdapat hal-hal yang menarik. akan tetapi, dari sanalah tidak ada yang menarik dari kisahnya bisa di dapatkan satu cerita yang menarik untuk di kaji. 

Kant sosok pemikir lahir pada abad ke 18,memiliki profesi sebagai dosen filsafat di Universitas koenisberg. Dirinya merupakan satu-satunya dosen di Jerman pada waktu itu hidup dengan gaji dari pemerintah. Kant memiliki seorang asisten yang sangat setia, bahkan asisten Kant diberikan satu perintah khusus baginya untuk bertindak apapun pada Kant ketika dirinya sulit untuk bangun tidur. 

Aktivis Kant setiap hari bisa dikatakan sama saja, tidak ada yang baru dan tidak ada yang menarik. Setiap hari Kant bagun dari tidurnya, kemudian ngopi, membaca buku, menyiapkan bahan ajar, berjalan-jalan,mengajar, makan malam dan tidur. Aktivitas seperti ini dijalankan oleh Kant setiap hari. Dirinya tidak pernah keluar dari kota koenisberg, akan tetapi diri nya tahu segala apapun di luar koenisberg karena ketika makan malam bersama siapapun, Kant selalu mendapatkan cerita-cerita mengenai mengenai kota di luar koenisberg dari mereka. Kant dimasa hidupnya tidak menikah, karena dirinya percaya bahwa ketika menikah, ia akan merubah prinsip-prinsip hidupnya yang selama ini ia praktekkan.

Melihat bagaimana keseharian Kant semasa hidupnya. Dirinya mempraktekkan satu prinsip hidup yang Immanuel Kant sendiri beri nama maksim. Maksim merupakan satu prinsip Subjektif, seseorang yang bertindak berdasarkan keinginannya sekaligus keinginan tersebut harus dengan konsisten terpenuhi berdasarkan kehendaknya sendiri tanpa paksaan orang lain. Setiap orang memiliki tindakan yang menurut mereka membuat dirinya bebas, akan tetapi dikenkang oleh aturan agama, ideologi maupun lainnya. Kant berbeda dalam keseharian nya, ia menggunakan maksim sebagai prinsip hidup yang mengemansipasi manusia didalam kebelengguan. Manusia jangan sampai teralienasi dari makna hidupnya sendiri, dengan maksim seperti yang di praktekan oleh Kant, maka manusia bisa bebas bertindak berdasarkan keinginan setiap manusia yang seharusnya mewujudkan bahagia dengan versi dirinya, bukan versi kelompok A, ideology A, maupun hal lainnya, 

Dalam maksim (prinsip subyektif), disanalah bisa ditarik satu hal penting didalam filsafat kehidupan nya (Kant) , bahwa seorang filosof memiliki cara hidup Masing-masing yang unik. Mereka mendobrak satu aturan baku yang mengharuskan manusia menjadi robot dari aturan yang lainnya, bahkan manusia tidak bebas sejak aturan dibuat. Kant dengan maksimnya mengatur tentang prinsip subjektif, bertindak seharusnya keinginan dari individu. Bertindak sejauh mungkin berdasarkan keinginan diri tanpa harus menjadi budak orang lain. 

PEMIKIRAN FILSAFAT IMMANUEL KANT 

melihat sejarah filsafat, bagaimana tokoh filsuf mempraktekkan kehidupan berfilsafat secara praktis. Dalam arti, bahwa filsafat tidak diam dilangit semata, bukan teori-teori yang tidak bisa dipraktikkan di dunia. Namun, para filosof terdahulu mempraktekkan cara hidup sebenar-benarnya seperti filsuf yang dikatakan orang-orang yang mencintai kebijaksanaan. 

Perkembangan zaman pun terjadi, di era modern para filsuf lahir dalam tatanan mendobrak ajaran Gereja yang terlalu fokus pada ajaran-ajaran kitab suci (geosentris). Para filosof mulai berkonsentrasi pada ilmu pengetahuan yang biasa digunakan berulang-ulang dalam pembuktian kebenaran nya (logosentris). Era moder menggambarkan bahwa narasi besar seperti kebenaran objektif sains maupun diskusi filsafat sudah disepakati, kendati banyak pro dan kontra di dalamnya. 

Belajar filsafat modern, maka orang-orang akan tidak lepas dalam bab bacaan atau diskusi filsafat membahas satu tokoh terbesar, yakni Immanuel kant. Tokoh kelahiran prusia tahun 1724 selayaknya pantas Dijuluki sebagai Aristoteles versi modern. Karena Immanuel kant merupakan filosof terbesar di abad ke 18. Bisa dikatakan kembali pula, bahwa dampak Immanuel kant nantinya akan mempengaruhi filosof besar seperti hegel penganut idealisme, soren krikeggard penganut eksistensialisme hingga Karl Marx penganut materialisme. 

Kant menjadi sosok yang tidak akan lepas dibahas jika seseorang mempelajari filsafat. Bab khusus dalam kajian pemikirannya harus diluangkan, karena pemikiran filsafat kant lah seseorang akan menemukan satu paradigma revolusioner. Seperti merubah tatanan paradigma pemikiran berkonsentrasi pada satu pengumpulan pengetahuan yang disepakati seperti yang hadir bagai objek, sehingga pengetahuan itu terberi pengetahuan oleh objek menjadi pengetahuan yang dihadirkan sebagai objek oleh subjek. Dengan kata lain, immanuel kant menjelaskan paradigma pengetahuan manusia dalam tatanan subjek harus terdepan dalam memberi arti dalam pengetahuan. 

Karena dari pemberi subjek, objek sebagai pengetahuan bisa dihadirkan. Hanya subjek yang memiliki kesadaran dalam menghadirkan sesuatu. Subjek menyadari bahwa objek bisa ada, dikatakan disepakati hadir jika sang subjek menjelaskan eksistensi dari sik objek, bukan malahan objek yang menghadirkan subjek. Sehingga dari sinilah, pemikiran kant yang khas, menggunakan istilah revolusi kopernikan yang sebelumnya dilakukan oleh Copernicus (geosentris ke heliosentris). Kant dalam filsafat nya medekonstruksi dalam Merubah sudut pandang dari kesadaran sebenarnya objek kedalam kesadaran subjek. 

Pemikiran kant selama ini bergantung pada pencarian bahwa pengetahuan harusnya tidak sesederhana yang diketahui. Kant membagi pemikiran filsafat nya menjadi 3 pertanyaan penting. Seperti, 

1. Apa yang diketahui? Kemudian nanti jawaban ini akan dibedah sedalam mungkin dalam kajian metafisika. Dalam arti sederhana, Kant ingin menunjukan bagaimana metafisika itu mungkin menjadi ilmu pengetahuan, dikaji semakin mendalam dan melihat sejauh mana titik pengetahuan sintesis a priori itu diketahui, sejauh mana demarkasi antara fenomena dan noumena pengetahuan manusia. 

2. Apa yang dilakukan? Jawaban ini Nantinya akan di rumuskan dalam bagaimana ketika seseorang bisa bertindak berdasarkan keseharusnya sebagai kewajiban. Kant menarik sejauh mungkin bahwa tindak tanduk moral manusia diciptakan hanya demi manusia, untuk manusia dan karena manusia. Sehingga kewajiban itulah yang patut di sadari. Kant menjelaskan itu sedalam-dalamnya dalam etika moralitas kewajibannya yang ia sendiri beri nama etika deontologi. 

3. Apa yang di harapkan? Jawaban ini nantinya akan terisi oleh bagaimana pertimbangan dalam estetika. Ini tidak akan terlepas dari epistemologi Kant didalam pertanyaan pertama dan kedua. Saling mengisi satu sama lain, Kant percaya bahwa segala sesuatu yang di harapkan kemudian hari akan menjadi satu dorongan besar untuk diyakini, tanpa diragukan. Karena tidak ada alasan kuat membantah keberadaan sesuatu metafisika itu dengan mengatakan dia ada atau tidak ada. Kant sendiri membuktikan bahwa metafisika itu mungkin jika manusia memiliki pengetahuan tentang hal hal yang berkaitan dengan tuhan, namun keterbatasan manusia lah yang membuat manusia tidak mampu mengidentifikasi syarat-syarat transendental tersebut.

Tiga pertanyaan besar itu sebenarnya dirangkul dalam satu pertanyaan besar yang kant tanyakan "apa itu manusia? ". Yang pasti kebingungan tersendiri dan sejuta definisi akan dijawab. Akan tetapi, tidak akan memenuhi kepuasan dalam menjawab pertanyaan siapakah manusia itu? 

Filsafat Kant memberikan pandangan yang skeptis secara lebih lebar untuk menjangkau bagaimana seharusnya sebuah pengetahuan itu ada, bagaimana tindakan seseorang dalam moralitas nya, dan bagaimana seseorang mengharapkan sesuatu maupun pandangan dalam segi sebuah karya estetika?. Semua itu adalah PR Kant yang dijawab sedemikian panjang dan lebar untuk menjelaskan berapa banyak problem yang perlu di jawab oleh manusia yang berakal. 

KONKLUSI

Immanuel Kant merupakan filosof terbesar diabadnya. Karya-karya besarnya sebagai bukti bahwa Immanuel Kant bukan sekedar manusia biasa, menurut penulis bahwa immanuel kant sosok ubermunch manusia yang diidam-idamkan oleh Friedrich Nitezche. Walaupun dirinya hanya seorang filosof yang hanya selama masa hidup hanya berdiam diri di kota nya sendiri. Namun karya-karya nya hingga kini sudah dipelajari hampir dibelahan dunia manapun. 

Pemikiran filsafat Kant dilandasi dengan pencarian mendalam mengenai bagaimana kemungkinan seharusnya ilmu pengetahuan itu ada. Pencarian ini dilandasi dengan melihat bagaimana penggunaan akal dan empiris sebagai instrumen nya. Dua instrumen tersebut sebagai motor menuju pengetahuan yang sesungguhnya. Sehingga filsafat Kant merumuskan satu mazhab pemikiran filsafat yang nanti dikenal dengan filsafat kritisisme. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun