Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Sindrom Hipperalitas (Kamu Nanya, Kamu Bertanya-tanya)

7 November 2022   13:08 Diperbarui: 7 November 2022   14:18 2965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Perkembangan teknologi Membuat apapun yang entah berantah dimana pun bisa kita ketahui. Malahan lebih dari itu semua, gara-gara teknologi. Segala hal bisa kita ketahui secepat mungkin informasinya, ada yang selektif, ada yang tidak. 

Ada yang mengkonsumsi informasi sebagai konten dan ada pula yang hanya sekedar sebagai hiburan tontonan semata. Ini merupakan hal yang baik untuk manusia sendiri, sebab mereka bisa mengetahui apapun yang ada dimanapun dengan cepat. 

Sehingga mereka bisa menjadikannya sebagai informasi sekaligus infomasi yang di dapatkan itu menjadi satu variabel yang bisa diikuti maupun dikritik. 

Sosial media merupakan salah satu hasil dari teknologi. Sosial media meranjak semakin masif di tengah kehidupan masyarakat. Layaknya "jika kita tidak memiliki akun sosmed, kita masih primitif". 

Jauh dari itu, saat ini sosial media menghadirkan berbagai varian informasi. Baik itu informasi berupa berita unik, musibah hingga kebaikan. 

Dengan demikian, petualangan dari perkembangan teknologi sudah sampai pada kemanfaatan nya jika dievaluasi saat ini. Manfaat yang memberikan informasi maupun hiburan-hiburan bagi masyarakat secara luas. 

Saat ini, Terkhusus di Indonesia. Sosial media layaknya sebagai bahan pangan yang harus ada. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sering sekali menunjunjung tinggi demokrasi. Mendengar suara terbanyak dan memilih kebenaran itu benar berdasarkan mayoritas pemilih (ini secara umumnya dan berlaku di sosmed). 

Dengan menunjukan kepiawaian netizen Indonesia dengan berbagai konten, komentar maupun hal lainnya. semangat yang luar biasa dari netizen tersebut banyak sekali konten yang viral dimasyarakat. Salah satunya yakni viral video di salah satu aplikasi tik tok yang bernama alif alias dilan cepmek yang menjadi perhatian publik Indonesia saat ini. 

Alif alias dilan cepmek viral di dunia maya sebab dirinya menggungah video meniru suara dilan. Uniknya video yang di unggah tersebut sangat menarik perhatian warga net. 

Baik dari suara nya yang mirip dengan suara aktor utama Film dilan 1990, maupun penampilan yang mirip pula, tetapi berbeda pada segi rambut dan beberapa tambahan dari suara yang ia tiru. 

Sehingga dari sinilah alif alias dilan cepmek menjadi viral. Bahkan suaranya dengan intonasi "kamu nanya" Menjadi atribut bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat hari ini.. 

"Kamu nanya" Mendorong publik ikut-ikutan di kehidupan sehari-hari nya. Bahkan,konten " kamu nanya""dari dilan cepmek banyak di tiru oleh netizen di Indonesia dan menjadikannya sebagai konten nya. Hiburan semacam ini dibawa kedalam kehidupan sehari-hari untuk di praktek an dan menjadi obrolan unik masyarakat Indonesia saat ini, terkhusus nya para generasi Z yang menggunakannya sebagai bahasa gaul. 

Bahkan, saking keseringannya mereka dalam percakapan sehari-hari menggunakan kata "kamu nanya". Mereka mengalami syndrome kamu bertanya. Sehingga mereka secara tidak sadar mengatakan " Kamu nanya" Dalam percakapan sehari-hari. Sebab mereka telah terhipnotis oleh bahasa, yang kemudian bahasa memberikan makna lain dan menjadi kebiasaan. 

Sehingga hal inilah membuat masyarakat luas saat ini (terkhusus nya remaja) mencari kesenangannya, salah satunya yakni mengikuti apapun yang sedang viral di sosial media sebagai hiburan sehari-hari mereka. Dilan cepmek menjadi hiburan favorit yang akan kita temui saat ini di sosial media. 

Para kreator yang membuat konten "kamu nanya" Ala dilan cepmek membuat dua hal kemungkinan. Pertama mereka sedang ingin mengikuti sesuatu hal yang viral demi sebuah cuan, ataupun konten mereka semata mata demi hiburan dan eksistensi diri(karena berani tampil di publik menjadi bukan dirinya, tetapi membuat diri mereka bahagia). 

KAMU NANYA : SINDROM NGELAGAK TAWA DAN KEUNIKAN KONTEN

"kamu nanya? kamu bertanya-tanya? kamu tercandu-candu dengan suara ku? ya udah sini aku kasih tau yah, model rambut aku ini... model cepmek yah. bilang aja, bang, model cepmek yah. sekarang udah aku kasih tau, kamu jangan lupa join live yah, aku tunggu. rawrrr "pemilik akun TikTok: @mikey22287

Begitulah salah satu isi konten dari alif alias dilan cepmek. Isi konten tersebut sekarang sudah menjelajahi berbagai sisi, baik dunia hipperealitas menjadi viral. Hingga pada dunia nyata kita saat ini dimana masyarakat Indonesia mempraktekkan isi konten dari dilan cepmek. 

Banyak sekali masyarakat Indonesia saat ini memulai percakapan canda mereka dengan ungkapan "kamu nanya". Hal demikian semata-mata demi sebuah hiburan. Mereka secara tidak langsung terhibur dengan kelakuan dari dilan cepmek. 

Meniru perkataan dari dilan cepmek membuat masyarakat terhibur, bahkan itu menjadi satu fenomena menjadikan diri mereka syndrom kamu nanya. 

Hematnya, dikutip dari Wikipedia bahwasanya Sindrom, dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari beberapa tanda dan gejala kinis yang sering berhubungan dan muncul bersamaan, serta diasosiasikan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu. Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosis. 

Namun perlu diingat, bahwa sindrom dalam sosial media bukan gejala penyakit tubuh. Melainkan dalam Diskursus viralnya dilan cepmek ini sendiri yang membuat masyarakat menjadi candu dan mempraktikkan nya, merupakan gejala dalam kecenderungan mengikuti tren yang sedang viral. 

Sindrom kamu nanya secara garis besarnya merupakan gejala dari impack teknologi yang menjadikan masyarakat secara luas mengikuti alur algoritma konten yang telah diseleksi oleh masyarakat luas tersebut, kemudian konten yang menurut masyarakat luas itu unik, menghibur dan penting menjadi point penting dari konten tersebut apakah bernilai atau tidak, apakah viral atau tidak. 

Dengan demikian, bisa diliat bahwa fenomena hari ini mengenai viral dilan cepmek adalah video yang sama dengan video yang viral sebelum nya. Bahwa masyarakat lah atau netizen yang menentukan keberhasilan dan viral dari konten yang di buat. 

Alif alias dilan cepmek mampu menghipnotis netizen Indonesia dengan konten tik tok nya. Bahkan membuat netizen Indonesia mengikuti konten yang dibuatnya. Ini membuktikan bahwa sindorm "kamu nanya" Adalah semata mata sebuah hiburan yang masyarakat/netizen itu sendiri pilih. 

Perlu diingat, ini bukan problem penyakit tubuh seperti demam, panas, ataupun penyakit diagnosis lainnya. Melainkan ini merupakan gejala algoritma efek dari sosial media yang mampu menghipnotis masyarakat secara luas.

Bahkan mereka menjejaki sampai pada dunia hiiperealitas yakni sosial media menjadi dunia nyata. Sehingga secara tak sadar mereka menghibur diri ataupun orang lain melihat apa yang telah mereka konsumsi di dunia hipperealitas. Kemudian menjadikannya sebagai sebuah kesenangan, seperti hanya sekedar menonton dan bahkan ada juga yang mempraktekkan nya. 

KONKLSUSI

ini bukan tentang benar atau salah, bukan tentang kenyataan dunia real atau dunia semu. Melainkan ini adalah tentang sebuah pilihan. Viral nya dilan cepmek di dunia sosial media dan menjadi sorotan khusus di masyarakat, bahkan menjadikan kontennya sebagai sebuah hiburan, kemudian kita di praktekan merupakan sebuah pilihan ( usahakan kita mengontrolnnya). 

Sosial media akan terus-terusan melahirkan berbagai macam informasi beranekaragam untuk masyarakat secara luas. Terkhusus sindorm kamu nanya, merupakan hiburan yang masih hangat saat ini.

Apapun itu, hiburan untuk kesenangan memang harus dibutuhkan, selagi Itu tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Keberadaan sosial media, dilan cepmek dan netizen merupakan satu bentuk alur teknologi terus di dukung. Saya sendiri akan berangkat untuk semakin mendukung apapun itu dalam sosial media, selagi perbuatannya tidak merugikan orang lain. 

Sebagai penutup, "aku bertanya-tanya, kamu nanya apa kesimpulan dari tulisan ini, kamu bertanya-tanya. Aku kasih tau ya, tulisan ini tidak ada kesimpulan. Sekarang udah aku kasih tau, jangan lupa shear ya tulisan ini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun