KONKLUSI
tidak mungkin ada sekolah jika tidak ada murid, tetapi jika ada murid, maka pastinya ada sekolah yang murid ciptakan. Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dari pendidikan yang sedang kita ingin tuju. Namun, banyak sekali resistensi menjadi penghalang untuk menjalankan itu semua. Setiap orang berhak untuk mendapatkan Pendidikan, dan setiap orang berhak untuk Sekolah. Hal ini perlu menjadi catatan besar bagi sekolah agar tidak menghilang kan identitas tersebut. Jangan sampai sekolah membunuh murid dengan aturan yang membuat mereka melepaskan labelisasi menjadi siswa/murid. Didiklah mereka dengan cara yang sama, bukan menciptakan bisnis ataupun ilusi kedisiplinan yang membuat murid takut datang ke sekolah.Â
Terciptanya sekolah untuk memahami realita kehidupan dan pastinya tidak terlepas dari subtansi mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah adalah media murid untuk mengetahui hal-hal yang luar biasa, bukan malahan menciptakan ilusi kasta dalam aturannya. Sekolah perlu mengakomodasi kebutuhan dari muridnya, dan tidak menciptakan tes-tes yang tidak masuk akal untuk para murid, seperti halnya menghukum murid karena sepatunya jelek, karena bajunya sudah bolong ataupun menghukum murid tanpa menanyakan alasan di saat upacara tak membawa songkok. Hal ini perlu di sadari sekaligus sebagai renungan. Pastinya tidak ada Sekolah yang sempurna tanpa kekurangan. Tetapi setidaknya sekolah jangan sampai merepotkan muridnya dengan hal hal yang murid tidak mampu beli atau lakukan.Â
Kita tidak perlu menghapus sekolah, tetapi kita men RUQYAH sekolah yang masuk kedalam kesesatan supaya keluar dari jalan buruk mereka. Seperti menjadikan sekolah ladang bisnis dan tempat menciptakan kekuasaan didalamnya.Â
Jangan sampai murid depresi, takut, hingga tidak ingin bersekolah, sebab sekolah telah membunuh mentalitas dari murid. Sekolah harus mendidik murid sesuai dengan kebijakan, begitu pun guru harus bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang pengajar. Jangan sampai ketimpangan terjadi antara guru, sekolah dan murid berkelanjutan hingga tidak ada lagi murid di sekolah. Sebab orang tidak akan percaya lagi pada sekolah, sebab sekolah yang terlalu banyak kritikan, tidak tersadar sama sekali perlu dilakukan rehabilitasi maupun di RUQYAH untuk membuat menyadari sekolah bahwa tugasnya sebagai lembaga pendidikan yang bertugas mendidik anak bangsa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H