Problem yang masih membudidaya di dalam dunia pendidikan saat ini adalah menjadikan sekolah menjadi ladang bisnis. Maksudnya apa?. Artinya sekolah tempat belajar dan menutut ilmu dijadikan oleh para penguasa instansi pendidikan sebagai tempat berbisnis yang begitu epik. Hal ini memang tidak bisa dipungkiri di saat dalam realitas kehidupan pendidikan kita yang begitu membabi-buta karena ego kepuasan semata.
Sekolah yang awalnya menjadi tempat menutut ilmu dijadikan tempat investasi relasi kuasa, bisnis yang dibangun pun bisa dikatakan menguntungkan beberapa pihak yang mencari eksistensi di dalamnya. Mereka mencoba hadir dalam dunia pendidikan sebagai pahlawan disaat instansi mengalami kebangkrutan, kepahlawanan mereka sudah diatur sebaik mungkin demi kekuasaan. Pengaruh mengendali dan lainnya.Â
Entah siapa yang salah di dalamnya. Mungkin bisa diprediksi oleh setiap orang yang mampu memahaminya, rasanya pendidikan saat ini masih saja identik dengan budaya bisnis, bukan secara otentik mendidik para generasi muda. Entah siapa yang mengendalikan itu semua?.Â
Tidak ada jawaban yang pasti, menuduh pastinya salah, dan membongkar pastinya harus butuh bukti yang cukup valid. Hal ini menjadi kerumitan tersendiri.Â
Problematika seperti ini memang tidak akan asing lagi di dalam dunia pendidikan, yang menguasai adalah sosok yang berpengaruh di dalamnya, yang menurut mereka yang tak punya apa apa. Bisnis akan terus berjalan di pendidikan kita saat ini.Â
Entah itu bermain bagi seluruh nya atau tidak?, Tidak ada kejelasan pasti. Yang pasti hanyalah ungkapan kekesalan oleh pihak pihak yang tau tentang kebobrokan pendidikan kita saat ini yang tidak baik baik saja.Â
Tidak ada terminologi kebebasan dan kemerdekaan lagi dalam dunia pendidikan yang diimpikan oleh sang revolusioner pendidikan ki hadjar Dewantara, yang ada hanyalah pertanyaan yang selalu muncul dalam setiap orang tentang pendidikan yang membingungkan. Apakah pendidikan saat ini tentang mendidik manusia untuk merdeka atau tidak?.
KONKLUSI
kembali menjawab pertanyaan sesuai dengan judul yang diberikan oleh penulis. Apakah pendidikan kita saat ini mengalami penyakit demam atau tidak? Maka jawabannya akan kembali kepada setiap diri orang yang memahami realitas pendidikan saat ini.Â
Pastinya tanpa harus menunggu survei yang diterbitkan oleh pemerintah secara sah oleh pemerintah mengenai statistika pendidikan. Sejak awal kita sudah mengetahui bagaimana pendidikan secara real saat ini. Entah itu baik atau tidak, yang pastinya kita membutuhkan sosok yang realistis dan cerdas di dalam menanggapi problematika pendidikan saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H