Tidak terperangkap dalam sebuah bayangan kebenaran ataupun bayangan bayangan pencitraan sebuah jawaban. Melainkan mereka telah mampu untuk berpartisipasi terhadap kebenaran itu sehingga wajah saja disebut sebagai orang yang mencintai kebijaksanaan dan beri sesuai dengan substansi filsafat itu sendiri.
Tak lupa pula, filsafat mengajarkan manusia untuk terus bergerak menemukan jati diri mereka. Jika manusia terus secara produktif mengaplikasikan diri dengan sifat filosofis. Bisa dipastikan orang yang belajar filsafat tersebut bisa mendekati diri kepada kebijaksanaan. Melalui kebijaksanaan pula mereka bisa memahami Bagaimana realitas kehidupan.
Belajar filsafat memang tidak mudah bagi umat manusia yang ingin memahaminya secara mendalam, tetapi belajar filsafat lah manusia bisa mengartikulasikan dan merealisasikan kehidupan yang sebenarnya. Apakah mereka benar-benar berada dalam kehidupan yang nyata atau tidak, ataukah Apakah tindakan yang dilakukan mereka benar atau tidaknya di mata masyarakat secara universalitas.
Apapun keuntungan yang dipelajari dari filsafat. Pastinya ini akan berangkat menuju ke dalam saling toleransi, tidak ada terminologi untuk menjadi bagian-bagian dari negatif dalam masyarakat ketika mempelajari filsafat. Melainkan memahami kebijaksanaan dalam filsafat akan berangkat menuju kebiasaan individu untuk berkarakteristik seperti seorang filosof yang selalu bersikap bijak terhadap segala hal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI