Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membantah dan Memahami Teori Evolusi Darwin

7 Februari 2022   14:25 Diperbarui: 7 Februari 2022   14:31 6767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

the Origin of Species pada tahun 1859 dan The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex pada tahun 1871 merupakan dua buku Magnum opus dari karya Charles Darwin. Biasanya kita tidak akan asing mendengar nama tersebut. Walaupun stereotip terhadap Darwin memang cenderung mengenai teori evolusi makhluk hidup. Dalam pemahaman yang begitu sempit, kita membuat sebuah kesepakatan-kesepakatan kesimpulan bahwa teori evolusi Darwin menganggap bahwa manusia berasal dari kera.

Inilah yang perlu di dekonstruksi ulang mengenai teori tersebut. Kesalahpahaman kita mengenai teori Darwin memang berlaku ketika kita membenturkan nya dengan agama. Namun disini sebelum melanjutkan Bagaimana kontradiksi dengan agama. Lebih baik memahami terlebih dahulu Bagaimana teori evolusi menurut Darwin sendiri. Secara hemat nya, bahwa teori Darwin merupakan teori yang berangkat dari pertumbuhan setiap makhluk hidup dari seleksi alam. Kehidupan makhluk hidup memang cenderung berada dalam tahapan hirarkis pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai jenis yang berada dalam diri mereka sendiri, dan perubahan tersebut terjadi secara perlahan atau disebut secara evolusi.

Teori ini memang cenderung membahas segala makhluk hidup dengan bahasa yang lebih logis lagi, Dengan pemahaman menggunakan ilmu pengetahuan sains. Charles Darwin berangkat dengan mengambil sampel sampel makhluk hidup yang hidup di zaman purba. Pengambilan sampel ini berdasarkan bagaimana bukti nyata adanya kemiripan makhluk hidup yang hidup di zaman dahulu dengan makhluk yang ada saat ini. Seperti hewan maupun manusia.

Alam memberikan sebuah seleksi bagi setiap makhluk hidup. Sehingga syarat-syarat mereka bisa hidup adalah dengan mempertahankan dirinya dan tidak untuk menjadi bahan konsumsi. Atau lebih tepatnya mereka mempertahankan hidup dengan cara bertahan atau pun menyerang lawan. Hukum alam akan tetap berlaku ketika kita menggunakan basis evolusi Darwin. Sebab ini dirunut dari kehidupan makhluk hidup yang bisa diprediksi kehidupan pertama kali di muka bumi sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sehingga kita berangkat dengan teori yang berbasis semakin mendalam tentang teori Darwin. Yang intinya bahwa perubahan seleksi alam pada makhluk hidup memang berlaku di dalamnya. Bahwa eksistensi semua makhluk hidup berasal dari alam ini sendiri dan berubah secara bertahap dengan waktu yang cukup lama sampai masa kini.

Namun, harus diterangkan lagi ketika kita mempelajari teori evolusi Darwin. Darwin mengatakan bahwa seleksi alam berlaku kepada semua makhluk hidup tanpa terkecuali. Penelitian yang dilakukannya berdasarkan eksperimen di lapangan, membandingkan segala kerangka kerangka Segala makhluk hidup di muka bumi ini dan mencari cikal bakal siapa makhluk pertama yang berhasil bertahan hidup dari seleksi alam tersebut. 

Namun yang diterangkan bahwa Darwin tidak menjustifikasi kebenaran bahwa manusia berasal dari kera ataupun sejenisnya. Namun ia berangkat dari penelitian lanjutan sebelumnya dari tokoh Alferd north Wallace yang sebelumnya telah meneliti teori evolusi tersebut. Sehingga dilanjutkan oleh Darwin untuk mencari Bagaimana hasil yang lebih kompleks dan holistik.

Perlu diterangkan lagi, bahwa penelitian dari Darwin merupakan penelitian ilmiah dan berbasis ilmu pengetahuan. Hematnya, teori Darwin mengenai evolusi dalam seleksi alam bisa pula dipersalahkan dan bisa pula dibenarkan jika ada teori-teori yang lebih dipercayai lagi yang berbasis ilmiah dalam ilmu pengetahuan. Hal tersebut perlu diorientasikan karena sering terjadinya kesalahpahaman dalam memahami teori evolusi Darwin. 

Padahal sejatinya Darwin tidak memandang manusia sebagai nenek moyang kera. melainkan ia hanya mengidentifikasi kerangka-kerangka bentuk tulang manusia dengan kerangka bentuk tulang dari hewan-hewan seperti kera maupun simpanse. Tidak pernah Darwis menjustifikasi tentang kebenaran bahwa ia mencocokkan kehidupan manusia dan kera itu adalah sama ataupun manusia berasal dari kera. 

Namun ada kecocokan dalam manusia maupun dalam berbagai hal, bahwa Darwin mengatakan secara implisit dalam karyanya, manusia ataupun sejenisnya keluarga simpanse memiliki kekerabatan nenek moyang yang dekat, dengan identitas identitas kemiripan, dan bukan klaim atau justifikasi manusia berasal dari kera atupun simpanse. Darwin mengatakan hal tersebut sebab berangkat dari teori ilmu pengetahuan disertakan dengan eksperimen-eksperimen penemuan kerangka mahkluk hidup yang mirip dengan genitasnya. Darwin menarik kesimpulan sementara yang mengatakan bahwa manusia dan kera atau simpanse memiliki kecenderungan identitas yang sama ataupun bisa pula mereka memiliki ciri khas di masa lampau.

Hal inilah yang menjadi sedikit pencerahan Bagaimana teori Darwin. Interpretasi kita terhadap teori Darwin memang cenderung terjadinya kesalahpahaman yang begitu berat sehingga kita sulit menerima teori yang baru mengenai interpretasi yang lebih benar dan logis dari teori evolusi Darwin sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun