3. Pendidikan AkhlakÂ
Tak hanya belajar mengenai hubungan kepada Allah, para sahabat juga memberikan pendidikan mengenai cara berhubungan baik dengan manusia. Yang mana pendidikan ini didapatkan dari Nabi Muhammad SAW, misalnya orang mukmin itu laksana satu tubuh, bila sakit salah satu anggota tubuhmaka anggota tubuh lainnya akan turut merasakannya.Â
Pendidikan anak-anak pada masa Khulafaur Rasyidin ditekankan pada pengembangan moral dan etika yang kuat. Anak-anak diajarkan untuk menghormati sesama, berbicara dengan jujur, sabar, sopan santun, dan menjaga perilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam.
Salah satu hadits yang diamalkan oleh sahabat nabi terkait dengan akhlak ialah
yang artinya Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. (HR. At-Tirmidzi). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak-anak pada masa Khulafaur Rasyidin sangat baik dan sistematis. Selain belajar mengenai agama, anak-anak juga diajarkan untuk jujur, berani, saling menghargai, serta menjadi sebaik-baiknya manusia dengan cara memiliki akhlak yang baik.Â
Metode yang diajarkan para sahabat bersumber dari Rosulallah SAW. Seperti diskusi tanya jawab, perumpamaan, hafalan, kisah-kisah, dan metode pembiasaan. Termasuk pendidikan olahraga seperti memanah , berkuda, dan berenang yang juga para sahabat ajarkan karena Rosulallah telah memerintahkan. Namun demikian, pola pendidikan pada masa khulafaur rasyidin tidak jauh berbeda dengan masa Nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran-ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur'an dan Hadits.
Oleh : Wahyu Wilda Firmansyah, Muhammad Taufik, Tubagus AriaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H