Mohon tunggu...
wahyu agung
wahyu agung Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya menanam benih kata, berharap tumbuh, segar, ranum, dan lebat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Koper Hitam

28 Oktober 2013   07:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil membuat gerakan dengan telunjuknya Jendra meminta Milka mendekat.

"mulai sekarang buat paspor dan pindahkan uangmu ke luar negri, buat jaga-jaga, jangan jadi orang goblok" kata Jendra setelah Milka mencondongkan tubuhnya. Setelah berkata ia menghembuskan asap cerutu ke wajah Milka. Milka terbatuk dan segera menarik tubuhnya, ia memandang Jendra dengan pandangan benci.

"hahahaa" Jendra terbahak senang.

"sana kau boleh keluar sekarang!"

Milka segera keluar ruangan tanpa memperdulikan Jendra.

***

Rapat rahasia diadakan presiden. Pesertanya adalah kepala intelejen negara, presiden sendiri dan ajudannya.

"Ada informasi apa?" tanya presiden

"ada percobaan untuk menjatuhkan pemerintahan dengan isu suap 100.000 dollar kepada bapak," jawab kepala intelejen negara, "info ini kami dapat berkat arahan bapak untuk menyadap kantor pengusaha bernama Jendra" lanjutnya

"bagus, saya sudah lama curiga dengan orang itu, siapa saja yang terlibat?" tanya presiden lagi

"sejauh ini saya kira hanya Jendra dan seorang wanita bernama Desy Milka, kepala bagian keuangannya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun