Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menirulah Semangat Zainul Arifin Mengembangkan Kearifan Lokal, Membangun Destinasi Wisata Desa

27 Agustus 2023   15:51 Diperbarui: 27 Agustus 2023   16:01 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadilah orang Indonesia yang berkearifan lokal, sehingga Anda tahu bahwa nusantara memang benar--benar Bhineka Tunggal Ika. Yang sama jangan dibedakan, yang beda jangan disamakan," ujar Zainul.

Setiap wilayah daerah di Indonesia, memiliki potensi alam yang berbeda-beda. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. 

Keindahan alam Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain dengan tipikal tropis, sungguh bisa menjadi kebanggaan negeri.

Tidak perlu khawatir akan potensi, karena sebenarnya setiap daerah memiliki potensi wisata yang tidak diragukan. Tinggal butuh memoles sedikit, akan bisa menjadi tempat wisata alam andalan. Pada akhirnya, lokasi wisata akan menjadi jujugan wisatawan untuk berkunjung. 

Menirulah semangat Zainul Arifin pemuda Lumajang, mampu menggali potensi daerahnya sebagai destinasi wisata. | Foto: dok. Satu Indonesia
Menirulah semangat Zainul Arifin pemuda Lumajang, mampu menggali potensi daerahnya sebagai destinasi wisata. | Foto: dok. Satu Indonesia

Menirulah semangat Zainul Arifin. Ia merupakan pemuda dari Lumajang Jawa Timur yang berupaya menanamkan dan menumbuhkan rasa nasionalis dan cinta terhadap kekayaan bangsa melalui seni budaya serta kearifan lokal. 

Ia menggagas sebuah program yang diberi nama "Pengenalan Pendidikan Kearifan Lokal melalui Sadar Wisata dan Musik Tradisional Daerah". 

Berdiri pada tanggal 10 November tahun 2007, program ini dibentuk untuk dapat menumbuhkan usaha ekonomi baru dengan keterampilan yang dimiliki masyarakat sekitar. Warga diberdayakan untuk dapat membangun destinasi wisata desa.

"Pemuda harus bisa menjadi motor penggerak kemajuan daerahnya untuk bangsa," katanya.

Zainul Arifin yang merupakan pemuda kelahiran Lumajang, merupakan tokoh pemuda inspiratif yang sarat dengan prestasi dan karya. Membawa nama harum Lumajang, bahkan hingga ke tingkat nasional.

Pada tahun 2016, Zainul Arifin mendapat penghargaan nasional bidang pendidikan dalam event SATU Indonesia Awards. Ia saat itu mengangkat pendidikan kearifan lokal melalui sadar wisata dan kesenian lokal daerah. Soal kesenian daerah ini Zainul membawa kentongan dan kenong telok, yang ia sebut sebagai musik Danlung.

Ia mengatakan, "Bagaimana kita bisa mencintai Indonesia seutuhnya kalau kita tidak mencintai daerah. Salah satu indikator mencintai daerah yaitu mencintai potensi yang dimilikinya seperti kesenian Danlung ini."

Zainul yang saat itu dijuluki Seniman Nasional dari Jatim mendapat apresiasi atas programnya dalam memberdayakan masyarakat desa untuk membangun destinasi wisata. Program ini dinilai telah menumbuhkan usaha ekonomi baru dengan keterampilan yang dimiliki masyarakat sekitar.

Menggali Potensi Keindahan Alam sebagai Wisata Desa dengan Kearifan Lokal yang Dimilikinya

Sekarang ini telah banyak berkembang wisata desa dan dibuka untuk umum. Bahkan di pelosok desa yang hampir jarang terjamah, bisa berkembang karena ada suatu wisata yang bisa dijujug atau dikunjungi.

Wisata sawah, wisata air terjun, wisata sungai, memiliki daya tarik tersendiri. Daerah bisa menggali potensinya, sehingga memiliki khas dan daya tarik tersendiri, untuk mengajak wisatawan datang ke lokasi.

Wisata-wisata yang bertebaran, awalnya ramai, karena viral di media sosial. Tetapi kebanyakan hanya sebentar, kemudian redup kembali. 

Bagaimana cara agar wisata itu bisa menjadi wisata yang senantiasa ramai dan banyak dikunjungi?

Selain menggali potensi alam, diperlukan juga sosok seorang penggerak yang mampu membuat wisata akan tetap berjalan. Dibutuhkan sosok seperti Zainul Arifin untuk bisa menggali potensi desa dengan kearifan lokalnya.

Selain itu, jika diperlukan, penggerak wisata desa mampu mengajak investor dari luar desanya untuk membantu agar tempat wisata itu berkembang. Investor akan membantu dalam bidang pembiayaan dan manajemennya. 

Investor juga membangun tempat wisata menjadi lebih bagus, lebih tertata, memiliki spot-spot yang bagus dan kekinian, yang disesuaikan dengan zamannya. Apalagi sekarang, banyak dicari wisata desa yang natural dan kesan ndesa.

Pengunjung wisata bahkan ingin merasakan situasi pedesaan yang benar-benar desa dan alami seperti sehari-hari. Bagi mereka, suasana desa ini bisa membuat rileks dan membuat mereka segar kembali setelah hari-hari lainnya dipakai untuk memikirkan pekerjaannya.

Dengan menggali potensi kearifan lokal, kesenian yang dimiliki, kebudayaan dari daerah tersebut, suasana alam, maka tempat wisata akan menjadi lebih menarik.

Menggali kearifan lokal seperti menjual kerajinan tangan, jajanan khas, yang nantinya akan dipasarkan di daerah wisata yang dimiliki.

Lalu pada hari tertentu, pengelola wisata bisa mengadakan pertunjukan lokal, agar menarik wisatawan untuk berkunjung, dengan mengajak penduduk untuk perfoma di depan wisatawan.

Suasana alam juga harus tetap dijaga kelestariannya, karena memang wisata desa memakai potensi alam. Seperti mempertahankan keindahan pohon misalnya. 

Wisata hutan yang menonjolkan pohon-pohon sebagai aset wisata, sebisa mungkin jangan ditebang. Kalau perlu menambah pohon atau reboisasi agar semakin rimbun, sehingga membuat daya tarik wisatawan.

Pohon-pohon kelapa yang berjajar rapi, pohon peneduh yang terjaga kelestariannya, rumput hijau terpotong rapi, akan menjadi daya tarik wisata alami.

Jika memakai sawah sebagai daya tarik wisata, maka sawah butuh terjaga selalu menghijau dan tumbuh. Secara rutin menanam padi di sawah. Disamping bisa dipanen, juga bisa menjadi daya tarik pengunjung. Bahkan bisa menjadi sebuah event memotong padi, loh.

Kadangkala, air terjun yang dimiliki suatu desa, juga bisa menjadi lokasi wisata yang potensial. Harus terjaga kebersihannya. Para wisatawan dilarang membuang sampah sembarangan, agar tidak merusak keindahannya.

Jalan atau akses menuju wisata butuh dipermudah, walaupun jalan itu merupakan jalan desa yang alami bebatuan, tidak harus beraspal. Paling tidak orang awam bisa masuk ke lokasi wisata tanpa kesulitan. Kecuali kalau memang wisata itu adalah sebuah wisata petualangan, yang menguji adrenalin, loh.

Akhirnya, memang kearifan lokal harus diimbangi dengan sadar wisata. Mengajak warga sekitar wisata untuk bergerak bersama memajukan wisata yang ada di desanya.

Jika wisata maju, maka pergerakan ekonomi juga akan melaju. Peningkatan kesejahteraan desa akan naik dan tidak terpuruk pada kekurangan.

Warga akan memiliki potensi yang bisa dihandalkan dengan kearifan lokalnya, kuliner, budaya, produk UMKM. 

Warga sekitar wisata, juga menjadi lebih menyadari potensi yang dimiliki daerahnya, sehingga bersemangat mengembangkan wisata.

Destinasi wisata akan bertahan, untuk tetap menjadi jujugan tempat wisata.

Semarang, 27 Agustus 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun