Bangunan yang dibuat setelah 300 tahun pendaratan kapal Cheng Ho oleh masyarakat setempat, sebagai peringatan dan pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah.Â
Meskipun Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim, tetapi masyarakat menganggapnya sebagai dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Konghucu atau Taoisme menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Di sela-sela berkeliling, tak lupa untuk foto-foto. Satu hari yang tak terlupakan dan susah untuk move on!
Aku sendiri sebetulnya baru pertama kali masuk ke Sam Poo Kong. Kalau melewati sih sering, tapi tidak mampir. Bangunan yang berdiri kokoh, terdiri dari beberapa bangunan terpisah, berlokasi di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang.
Ada sebuah patung besar Laksamana Cheng Ho tampak dari kejauhan. Kata Mbak Muna, patung itu didatangkan langsung dari Tiongkok dengan bahan perunggu. Patung yang mencolok karena ukurannya yang besar, sering dijadikan latar untuk berfoto.