Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerianya Ibu-ibu RT Lingkungan Saya Mengikuti Lomba Memasak Nasi Goreng di Semarang

1 Agustus 2023   17:42 Diperbarui: 2 Agustus 2023   18:55 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerianya Ibu-ibu di Lingkungan RT saya mengikuti lomba memasak nasi goreng. | Foto: dokpri.

Kepinginnya nanti langsung syuting video, membuat yel-yel, memasak nasi goreng, lalu selesai saat itu juga. Setelah selesai, tinggal mengedit dan menggabungkannya.

Bukan ibu-ibu namanya jika tanpa proses yang penuh diskusi. Apalagi pada saat membuat yel-yel. Banyak ragamnya yang ingin dibuat. Tetapi karena terbatasnya waktu, akhirnya disepakati: yang sederhana saja. Memang sulit ya, memadukan banyak ide, hanya dalam waktu yang terbatas.

Itupun prosesnya lama, karena usia juga berpengaruh. Sulit menghafal gerakan dalam waktu singkat. Sudahlah, sejadinya. Saya sih manut saja, karena saya tidak pandai membuat yel-yel. Bagian saya adalah memadukan gambar dan editing.

Ada satu hal yang saya dengar dan saya suka. Salah satu ibu mengatakan, "Sudah, sedapatnya saja, Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kita yang banyak kekurangannya." sambil diiringi derai tawa ibu-ibu lainnya. Itu artinya ada kata menyerah, karena proses rembugan membuat yel-yel tak kunjung ada ujungnya. Akhirnya proses syuting yel-yel selesai dengan hasil seadanya. 

Saatnya memasak! Bahan-bahan untuk memasak nasi goreng sudah dipersiapkan oleh salah satu ibu. Ini mempermudah saat syuting memasak. Ibu-ibu juga sudah siap memasak secara spontan. Beruntungnya masing-masing dipastikan bisa memasak.

Inilah keseruannya. Saling mengisi, apabila ada yang grogi. Penuh tawa apabila ada yang salah ucap. 

Taraaa... akhirnya. Done! 

Nasi goreng untuk lomba bisa tercipta! Proses platingnya dilakukan bersama-sama. Serunya, hanya dalam waktu 1,5 jam saja, video Lomba Memasak Nasi Goreng Ala Mbak Ita selesai. Ajaib, kan? Meskipun dibalik proses pembuatannya banyak urun-urun suara yang tentu saja tidak semua bisa diadaptasi. 

Hal utama sebagai warga Kota Semarang yang baik adalah partisipasi mengikuti lomba. Kalah menang bukan utama. Dan yang pasti, RT tempat saya tidak akan menang karena hasil yang seadanya.

Boleh disaksikan di sini, ya. Boleh juga like dan komen.


Nah, boleh dong saya spill Resep Nasi Goreng Ala Mbak Ita. Karena pada saat recook versi kami, lumayan juga sih rasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun