Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Pantai Trenggole Gunung Kidul Yogyakarta, Serasa Milik Sendiri

2 Januari 2023   13:10 Diperbarui: 7 Januari 2023   12:56 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang sedang PKL, tetap semangat ya selamat bertugas. Sukses selalu. | Foto: Wahyu Sapta.

Ombaknya tidak terlalu tinggi dan masih bersahabat. Pemandangannya indah dengan batu karang besar. | Foto: Wahyu Sapta. 
Ombaknya tidak terlalu tinggi dan masih bersahabat. Pemandangannya indah dengan batu karang besar. | Foto: Wahyu Sapta. 

Saya pun tidak sabar menuju pantai, yang berada di belakang tempat saya menginap. Ternyata, pantai di dekat Balai Unit Kerja Budidaya Air Laut ini, merupakan tempat wisata Pantai Trenggole, terbuka untuk umum. Wah, tentu saja kami senang sekali, tidak sengaja menemukan wisata yang bisa kami kunjungi.

Suasana masih pagi, belum banyak yang berkunjung ke pantai ini. Bisa mencari kerang, loh. | Foto: Wahyu Sapta.
Suasana masih pagi, belum banyak yang berkunjung ke pantai ini. Bisa mencari kerang, loh. | Foto: Wahyu Sapta.

Suasana yang masih pagi, belum banyak yang datang. Walaupun begitu, selain kami, ada dua atau tiga keluarga yang sudah ada di lokasi pantai.

Suasana pantai yang masih alami dan sepi, serasa tempat ini milik sendiri. | Foto: Wahyu Sapta.
Suasana pantai yang masih alami dan sepi, serasa tempat ini milik sendiri. | Foto: Wahyu Sapta.

Pantai masih sepi. Serasa milik sendiri. Saya bisa jalan-jalan menerjang pasir putih di tepi pantai dengan leluasa. Kaki yang bersepatu, meninggalkan jejak-jejak di pantai berpasir, memberikan lobang-lobang sesuai langkah. Eh, lucu, lobangnya terlalu dalam, berarti yang melewati agak berbobot, ya? Dan jejak kaki itu milik saya. Hahaha... 

Eh, lucu, jejak kakinya terlalu dalam, yang melewati pasti orangnya berbobot. Dan jejak kaki itu milik saya. Hahaha... | Foto: Wahyu Sapta
Eh, lucu, jejak kakinya terlalu dalam, yang melewati pasti orangnya berbobot. Dan jejak kaki itu milik saya. Hahaha... | Foto: Wahyu Sapta

Pantai Trenggole sebenarnya gratis ketika masuk dan buka selama 24 jam. Tetapi ada orang-orang yang menarik bayaran, untuk kepentingannya mereka sendiri. Baiklah, tak apa.

Kami pun berfoto-foto sepuasnya. Sungguh indah pemandangan Pantai Trenggole Gunung Kidul ini. Masih alami dengan bebatuan karang besar. 

Ada batu karang yang seakan membelah, sehingga ada lobang menganga, seperti selasar. Bagus loh, buat berfoto. Jejak-jejak kaki di bawah batu karang di lantai berpasir, memberi sensasi tersendiri.

Keren, ya. Batu karangnya besar sekali. | Foto: dokpri.
Keren, ya. Batu karangnya besar sekali. | Foto: dokpri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun