Ikan pertama yang menyangkut di kail membuatnya lebih bersemangat. Selanjutnya ia mulai mengulurkan senar pancingnya ke dalam kolam ikan.Â
Aha! Ayah juga mendapat ikan! Mereka bersaing untuk mendapatkan ikan yang terjerat di kail mereka.
Sedangkan saya? Mencari-cari camilan yang bisa menggoyangkan mulut agar tak bosan saat menunggu mereka. Beberapa gorengan masuk dalam perut disertai teh hangat yang manis.
Sesekali, saya ikutan memegang pancing. Saya turut menyumbangkan satu ekor hasil pancingan. Ternyata, memancing itu asyik juga, ya.
Akhirnya, setelah satu jam dua jam, mereka puas dan bersedia pulang. Ikan ditimbang lalu saya membayarnya. Beratnya 2,5 kilo. Ikan nila hasil pancingan dihargai satu kilonya tigapuluh lima ribu rupiah. Kami mendapat 7 ekor ikan. Ada tiga ekor yang besar, sedangkan empat ekor lainnya besar sedang.
Sekalian ikan-ikan tersebut dibersihkan dan dibuang isinya oleh pemilik pemancingan. Lalu dicuci. Nanti sesampai rumah akan saya cuci kembali. Saya membayar seratus ribu, ikan sudah bersih.
Lumayan lah, memperingan tugas saya, tinggal memasaknya. Ikan akan saya masak secara bertahap. Tidak sekaligus. Beberapa ekor akan saya simpan di freezer lemari es.
Di benak saya sudah menari-nari ingin memasak Ikan Nila Kukus Saos Chilli. Saya mendapatkan resep itu dari Chef Made, yang pernah mengajari saya ketika belajar masak alias kursus masak. Hahaha... sudah lama.
Angan memasak resep itu masih lekat di pikiran saya. Aromanya, rasanya, semua masih ingat. Sebenarnya resep itu memakai ikan gurami. Tetapi karena hasil pancingan adalah ikan nila, tak ada salahnya mencobanya. Hem, seperti apa ya, hasilnya?
Check it out!
