Sebenarnya tidak hanya satu lokasi saja yang bisa dituju. Di Jalan dr. Susanto juga ada. Jika mau ke arah timur, bisa ke Juwana, arah Tayu, yang merupakan daerah penghasil bandeng. Pastinya banyak tempat yang menyediakan menu serba bandeng.
Sesampai di lokasi, resto masih sepi. Masih baru buka. Tampaknya saya pengunjung pertama. Saya memesan olahan ikan bandeng untuk dibawa pulang, bukan makan di tempat.
Wah, banyak menu yang bisa dipilih. Ikan bandengnya tanpa duri. Pasti enak nih, tidak repot memilih durinya pada saat menyantapnya nanti.Â
So, bandeng memang merupakan ikan hasil tambak yang memiliki banyak duri. Meskipun begitu, banyak yang menggemarinya karena ikan ini bertekstur lembut dan rasa yang enak juga memiliki gizi yang tinggi. Asyik nih.
Ada Bakso Bandeng, Bandeng Krispi, Bandeng Bakar, Pindang Serani, Otak-otak Bandeng, Rica-rica Bandeng. Semua menu sudah diambil duri tengahnya. Saya pernah merasakan Bakso Bandeng. Rasanya enak, seperti bakso ikan, tetapi ini berbahan dasar ikan bandeng. Enggak amis rasanya.
Saya lalu memesan Bandeng Krispi, Bandeng Bakar dan Bandeng Pindang Serani. Menu lain selain bakso. Semua diolah dadakan, jadi butuh waktu menunggu. Karena masih sepi, maka olahan bandeng ini cepat selesai dan sampai ke tangan saya.
Taraaa... akhirnya saya bisa mencicipi masakan ini sesampai di rumah. Sudah nggak sabar nih...
Bandeng Krispi
Bandeng ini berselimut tepung panir krispi yang renyah. Karena masih hangat, kriuknya masih terasa. Tidak terlalu asin, lalu bandengnya manis, karena mungkin memakai ikan bandeng yang masih segar. Enak. Bandeng Krispi baru bisa dijumpai dan hanya ada di Pati, loh. Recomended.