Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bunga Sepatu Bisa sebagai Moodbooster dan Aku Menyukainya

23 Maret 2022   18:02 Diperbarui: 23 Maret 2022   18:13 2645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang-kadang masih penasaran akan warna bunganya saat baru membeli, karena masih kuncup. | Foto: Wahyu Sapta.

Entah sejak kapan aku menyukai Bunga Sepatu atau Hibiscus Rosa Sinensis ini. Yang jelas, saking sukanya, hingga ketika aku bertemu bunga sepatu seperti bertemu kekasih. Mata berbinar-binar, tak bosan memandangnya. Bahagia, gitu. Hehehe...

Bunga Sepatu menurut Wikipedia merupakan tumbuhan semak yang berasal dari Asia Timur. Bisa ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan sub tropis. Bunganya besar, berwarna merah dan tidak berbau.

Bunga Sepatu bermahkota lebar dan berwarna merah. | Foto: Wahyu Sapta.
Bunga Sepatu bermahkota lebar dan berwarna merah. | Foto: Wahyu Sapta.

Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Rasanya belum lengkap kalau aku belum memiliki warna bunga sepatu yang berbeda.

Rasanya belum lengkap kalau belum punya bunga sepatu beraneka warna. | Foto: Wahyu Sapta.
Rasanya belum lengkap kalau belum punya bunga sepatu beraneka warna. | Foto: Wahyu Sapta.

Sampai saat ini aku sudah memiliki warna bunga sepatu merah, putih, pink, kuning, oranye. Lalu juga ada yang bermahkota tunggal atau bertumpuk. Semuanya istimewa bagiku.

Nah, tiba-tiba saja waktu aku berkunjung ke sebuah tempat wisata berbunga, wah ini, aku langsung mata ijo ketika melihat bunga sepatu yang dijual di sana. Lainnya lewat, deh. Walaupun mungkin lebih bagus dan lebih mahal dari bunga sepatu.

Bunga Sepatu hibrid warna putih semburat merah. Cantik, ya. | Foto: Wahyu Sapta.
Bunga Sepatu hibrid warna putih semburat merah. Cantik, ya. | Foto: Wahyu Sapta.

Bunga sepatu ini termasuk tanaman yang tidak mahal harganya. Masih terjangkau oleh kocek. Aku membelinya ketika masih bibit. Jadi belum mahal.

Yang bikin seru adalah ketika membeli tanaman bunga sepatu, tapi belum berbunga. Masih meraba-raba, nanti warna bunganya seperti apa.
Keasyikannya ada di sini.

Kadang-kadang masih penasaran akan warna bunganya saat baru membeli, karena masih kuncup. | Foto: Wahyu Sapta.
Kadang-kadang masih penasaran akan warna bunganya saat baru membeli, karena masih kuncup. | Foto: Wahyu Sapta.

Lalu ketika tumbuh kuncup bunga, kuamati setiap hari, seperti apa ya kira-kira bunganya? Merah? Atau warna lain?

Memang sih ketika membeli aku bertanya pada penjualnya, apa warna bunganya. Tetapi terkadang penjualnya juga tidak tahu nanti bunganya berwarna apa.

Berkali-kali membeli bunga sepatu, membuat aku semakin tahu, bahwa bunga sepatu ternyata tidak hanya memiliki satu warna, melainkan berbagai warna dan jenisnya.

Bagiku ini suatu kemewahan, bisa memiliki bunga sepatu beraneka warna. | Foto: Wahyu Sapta.
Bagiku ini suatu kemewahan, bisa memiliki bunga sepatu beraneka warna. | Foto: Wahyu Sapta.

Apalagi para petani bunga sepatu sekarang membiakkannya dengan mencampurkan berbagai warna, sehingga membentuk warna bunga yang baru.

Gimana aku tidak semakin insane, coba? Jelas mataku semakin berbinar-binar.
Beruntung aku tergila-gila hanya pada bunga sepatu, tidak kepada yang lainnya. Penjualnya, atau seseorang, misalnya. Hahaha...

Pink! Cantik sekali. | Foto: Wahyu Sapta.
Pink! Cantik sekali. | Foto: Wahyu Sapta.

Memang bunga sepatu ada yang berjenis lokal, yaitu yang biasa ada dan tumbuh tanpa pembuahan dari persilangan. Biasanya warna merah, pink, putih, dan bunganya bermahkota besar.

Aku dan Bunga Sepatu. | Foto: Wahyu Sapta.
Aku dan Bunga Sepatu. | Foto: Wahyu Sapta.

Ada lagi jenis Bunga Sepatu Hibrida, yang memiliki banyak warna. Kalau ini memang dari petaninya sengaja dikembangbiakkan melalui persilangan agar mendapatkan warna yang bagus dan beraneka macam warna. 

Pada saat pertama kali mengadopsi Bunga Sepatu Hibrida, ada beberapa bunga yang sudah mekar dan beberapa lagi masih kuncup. Jadi, aku tahu warna apa saja bibit bunga sepatu itu.

Bunga Sepatu ini favorit. Eh, semua favorit, ya. Apapun warnanya. | Foto: Wahyu Sapta
Bunga Sepatu ini favorit. Eh, semua favorit, ya. Apapun warnanya. | Foto: Wahyu Sapta

Harganya bervariatif, sesuai dengan besar kecilnya bibit bunga. Antara 30 ribu hingga 60 ribu rupiah.

Karena hobi, kadangkala aku belain membelinya jika pas ada uang. Tapi sebenarnya tidak memaksa. Paling banter aku memotretnya dulu, diangen-angen biar terkabul memilikinya.

Eh, tapi kepikiran juga. Makanya pas ada uang, aku membelinya. Hahaha... jangan ditiru, ya.

Keren, kan? | Foto: Wahyu Sapta.
Keren, kan? | Foto: Wahyu Sapta.

Ternyata setelah aku googling, ada banyak manfaat dari bunga sepatu ini. Dari bunganya, daun, atau batangnya.
Bisa sebagai obat, atau dibuat teh untuk minuman.

Oya, satu lagi manfaat bunga sepatu, dan ini cocok sekalu denganku. Memperbaiki mood! Pigmen warna dan bentuk bunga yang cantik, membuat setiap mata memandang, mampu menghilangkan stres dan suasana hati yang tidak bagus. Kan... kan... 

Pus aja suka sama Bunga Sepatu. Hehehe... | Foto: Wahyu Sapta.
Pus aja suka sama Bunga Sepatu. Hehehe... | Foto: Wahyu Sapta.

Nah, selain itu, ada juga yang konon bagi wanita di Tahiti dan Hawaii memakai kembang sepatu di telinga kanan adalah sebagai tanda jika mereka lajang dan siap menikah.  Namun untuk wanita yang sudah menikah, mereka menyelipkan bunga sepatu di telinga sebelah kiri. Unik, ya.

Bunga Sepatu bagiku adalah moodbooster! | Foto: Wahyu Sapta.
Bunga Sepatu bagiku adalah moodbooster! | Foto: Wahyu Sapta.

Jadinya, aku nggak rugi saat menggemari bunga sepatu ini, karena ternyata banyak juga manfaatnya. Khususnya bagi aku, sebagai moodbooster!

Bunga Sepatu dan Inces kucingku. | Foto: Wahyu Sapta.
Bunga Sepatu dan Inces kucingku. | Foto: Wahyu Sapta.

Memang sih, ada nggak enaknya juga, yaitu saat merawat dan saat merogoh koceknya. Hehehe... 

Bunga Sepatu lokal bermahkota tumpuk. Bikin aku semakin insane padanya. | Foto: Wahyu Sapta.
Bunga Sepatu lokal bermahkota tumpuk. Bikin aku semakin insane padanya. | Foto: Wahyu Sapta.

Tetapi aku merawatnya dengan sepenuh hati, maka tanaman juga akan melakukan timbal balik, yaitu memberikan sajian bunganya. Soal merogoh kocek, aku membelinya saat ada uangnya saja. Jadi santai saja.

Aku dan Mbak Gana di sela-sela Bunga Sepatu di rumahku. | Foto: Wahyu Sapta.
Aku dan Mbak Gana di sela-sela Bunga Sepatu di rumahku. | Foto: Wahyu Sapta.

Yuk, mengkoleksi bunga sepatu. Bisa menjadi moodbooster di saat lelah setelah seharian beraktivitas dan bekerja, loh!


Salam bahagia,
Wahyu Sapta.
Semarang, 23 Maret 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun